“Kita sudah ada datanya. Tapi perlu kita validasi terlebih dulu. Data sementara yang akan kita merger, ada sekitar 220an. Tersebar di seluruh kecamatan. Dari jumlah total SD se Kab Cirebon yang mencapai 800an itu,” ungkapnya.
Ia menilai, marger sekolah itu menjadi pilihan paling efektif, paling efisien. Sehingga, dalam memeneg sekolah, sarpras, tenaga kependidikn, guru-gurunya, itu dilakukan oleh satu orang. Selama ini kata Roni–sapaan akrabnya, ada yang dua sampe tiga kepala sekolah, karena sekolahnya berdekatan.
“Itu bahasa cirebonnya sih kapiran. Lapangan kapiran ngga ada yang melihara. Karena dianggap bagian bagian SD ini dan itu,” katanya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Serahkan Air dan Tanah 27 Kabupaten/ Kota Dukung IKN Nusantara Sebagai Simbol Kebhinekaan dan PersatuanLPBHNU Jabar akan Proses Hukum Penganiaya Gus Farid
Ketika di merger, aset sekolah itu dipastikan masih tetep bisa dimanfaatkan. Hanya berubah managemen saja. Ia pun memastikan tetap memperhatikan nasib kepala sekolahnya. Tidak ada Kepsek yang di demosi. Karena, Disdik pun sambil memperhatikan Kepsek yang pensiun.
“Ketika ada kepsek pensiun, kita merger. Tidak mendemosi kepsek. Kami jamin itu. Kami sesuaikan dengan jumlah kepsek yang pensiun. Ini juga nanti dilakukan secara bertahap. Kalau tidak salah 2022 ini hampir ada 100 kepsek yang pensiun,” pungkasnya. (zen)