RAKYATCIREBON.ID – Sejumlah upaya dilakukan berbagai pihak dalam rangka membangkitkan kembali perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Namun ternyata hal itu ditanggapi apatis bahkan pesimis sejumlah pelaku usaha, terutama pelaku Usaha Kecil dan menengah (UMKM).
Dendi, salah seorang pelaku KUKM menegaskan yang dibutuhkan saat ini bukan sebatas seminar atau kiat-kiat usaha. Namun yang dibutuhkan adalah stok bahan pokok dan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Misalnya minyak goreng, yang merupakan salah satu bahan pokok yang banyak digunakan para pelaku UKM maupun masyarakat dan rumah tangga.
“Saat ini masyarakat maupun pelaku usaha butuh bahan baku yang murah, misalnya minyak goreng dan kebutuhan lainya agar usahanya bisa terus bertahan. Bukan hanya seminar atau kiat lainya yang hanya sebatas teori di atas mimbar,” ujar Dedi.
Baca Juga:Oknum ASN Diringkus PolisiFokus Garap Pertanian di Kecamatan Darma
Hal senada diungkapkan Bambang Erdaya, pedagang asal Kadipaten. Untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi saat ini, kebutuhan dasar seperti minyak goreng dan lainnya harus terpenuhi. Selain itu, keamanan, kenyamanan, dan ketertiban lahan usaha juga harus diperhatikan.
“Harusnya pemerintah memperhatikan kondisi pasar Cigasong, ini mau dibawa kemana dan mau dibangun seperti apa, kondisinya semakin tidak jelas saja,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor PWI, Kamis (16/3).
Keluhan serupa juga diungkapkan Nandi, salah seorang pengusaha makanan ringan dan oleh-oleh yang mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng yang semakin mencekik leher. Bahkan dia mengaku kaget harga minyak goreng kemasan saat ini sekitar Rp48 ribu per dua liter.
“Tadi saya belanja ke minimarket, harganya mahal banget. Padahal sebelum ada subsidi, harganya tidak segitu,” ucapnya.
Hal senada juga dikeluhkan Dede, pedagang gorengan yang mengaku semakin terpuruk akibat kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng tersebut. Bahkan harga minyak goreng kemasan dua liter di toko moderen kata dia dibanderol Rp47.800. Kenaikan harga minyak goreng kemasan membuat dia dan masyarakat lain kaget.
“Kenaikanya gila gilaan, ini pemerintah seharusnya segera turun tangan. Apalagi sebentar lagi Ramadan,” pungkasnya. (pai)