RAKYATCIREBON.ID –Ceceran solar di perairan Balongan, Kabupaten Indramayu ditangani cepat oleh tim dari Pertamina. Berbagai langkah telah dan masih dilakukan dalam proses penanganannya hingga Kamis (17/3) sore. Juga telah diterjunkan Tim Bawah Air (TBA).
Section Head Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Fahrougi Andriani menyatakan, Tim Integrated Balongan bersama Pertamina Transkontinental melakukan inspeksi di titik kebocoran.
Sudah melakukan pula penyemprotan Dispersant menggunakan Oil Absorbent serta Oil Boom di perairan hingga pantai agar ceceran minyak bisa tertangani dan tidak meluas.
Baca Juga:Miris Cirebon Hanya Miliki 21 Ruas Jalan MulusNelayan Tuntut Tanggungjawab Pertamina
Menurutnya, ceceran solar tersebut ditimbulkan karena terjadi rembesan dari Pipa Submarine Pipe Line (SPL) di perairan Jetty Cargo Integrated Terminal Balongan.
Kejadiannya bermula ketika kapal tanker yang membawa produk jenis solar melakukan proses distribusi ke tangki Integrated Terminal Balongan (ITB).
“Tim Integrated Balongan juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu untuk melakukan pengambilan sampel minyak di pantai dan sekitar Anjungan Jetty Balongan,” jelasnya.
Disebutkan Ougi, kemudian penanganan dilanjutkan oleh Tim Bawah Air (TBA) Pertamina untuk melakukan penutupan pada titik kebocoran pipa.
“Tim Pertamina masih terus fokus menangani rembesan minyak di perairan dan sedang dilakukan perbaikan pada titik rembesan pipa. Terima kasih banyak atas support dan dukungan berbagai pihak di Balongan yang telah membantu menangani kejadian ini,” paparnya.
Meski dalam kondisi demikian, pihaknya memastikan pasokan BBM dan LPG di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) maupun cakupan Jawa Barat tetap dalam kondisi aman.
“Kejadian tersebut tidak berdampak pada distribusi BBM dan LPG, khususnya di wilayah Jawa Barat. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata dia.
Baca Juga:Cepat Tanggap Kasus Anak, Kapolresta Cirebon Raih PenghargaanSelain Usaha, KPRI Harapan Sejahtera juga Urus Kemanusiaan
Dalam kondisi khusus, lanjutnya, Pertamina menerapkan pola suplai regular, alternatif, dan emergency. Penerapannya tergantung pada situasi yang dihadapi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat tetap dapat terpenuhi dengan baik.
Selain itu, tim lainnya masih melakukan komunikasi dengan masyarakat terdampak. Langkah ini sebagai bagian dari penanganan atas dampak yang ditimbulkan tersebut. “Sampai sore ini kondisinya sudah cukup kondusif. Kami akan kabarkan perkembangan perbaikannya,” tukas dia. (tar)