RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Melalui mutasi rotasi yang dilakukan Pemkot Cirebon beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, kini dijabat oleh Iing Daiman.
Di awal kepemimpinannya di DKUKMPP, Iing langsung dihadapkan dengan berbagai persoalan. Salah satunya kenaikan harga dan menghilangnya komoditas minyak goreng di pasaran, yang sampai saat ini menyulitkan masyarakat.
“Tantangan pertama sebagai kepala DKUKMPP, saya harus langsung ikut bersama teman-teman stakeholder untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Seperti minyak goreng. Walaupun menjadi kebijakan pusat, tapi mau tidak mau peran serta pemda juga sangat berkontribusi,” ungkap Iing saat diwawancarai Rakyat Cirebon.
Baca Juga:Korem 063/SGJ Gagas Patroli GabunganKota Cirebon Asah Bakat Atlet Panahan Sejak Dini
Tak hanya persoalan minyak goreng, lanjut Iing, ia juga langsung dihadapkan dengan bayang-bayang kenaikan komoditas bahan pokok menjelang bulan Ramadan. Seperti sudah menjadi hukum ekonomi, menjelang Ramadan, terlebih mendekati Idul Fitri, harga bahan pokok selalu berubah.
“Menjelang Ramadan, saya juga berharap, fluktuasi harga tidak terlalu ekstrem,” ucap Iing.
Untuk itu, kata dia, ia akan mulai menyesuaikan diri, dan melanjutkan koordinasi dan konsultasi dengan semua pihak terkait. Terlebih menjelang Ramadan, pemantauan harga komoditas di beberapa pasar yang menjadi representasi pasar di Kota Cirebon akan lebih intensif dilakukan.
“Yang lainnya, program sebelumnya akan dilanjutkan. Beberapa hal yang sifatnya insidentil akan dilakukan, melalui pendekatan secara komprehensif. Saya berharap, bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya,” kata Iing.
Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Forkopimda sudah dua kali melakukan sidak menyikapi stok minyak goreng pasca pemerintah pusat mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sidak pertama, tim gabungan mendatangi gudang-gudang penyimpanan minyak goreng. Dan hari kedua, tim mendatangi beberapa supermarket untuk memastikan stoknya ada. Dan ternyata, di sebagian titik melimpah, namun dijual dengan harga pasar yang jauh dari HET saat diterapkan HET dulu.
Bahkan, di beberapa supermarket, tim juga menemukan beberapa komoditas lain yang menerapkan harga di atas HET, seperti komoditas gula pasir.
Baca Juga:Rumah Korban Puting Beliung Belum Tersentuh Bantuan PemerintahProgress Program Kotaku dari Kementerian PUPR, Panjunan Segera Bebas Kumuh
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, pihaknya sudah meminta para penjual untuk menyesuaikan harga dengan HET yang ada.