RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Melalui surat yang sudah diterbitkan, bahkan sempat menuai protes dari beberapa pengurus cabang olahraga, Pemkot Cirebon menyatakan secara tegas soal ketidaksiapannya untuk menjadi tuan rumah Porprov 2022.
Sebagaimana diketahui, awalnya Kota Cirebon ditunjuk menjadi tuan rumah dari enam cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Porprov 2022, setelah Kota Tasikmalaya mengundurkan diri sebagai tuan rumah.
Rencana sementara, jika tidak ada lagi perubahan, maka pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2022, atau dulu dikenal dengan Pekan Olahraga Daerah (Porda) akan digelar di bulan November dengan catatan kondisi mulai membaik.
Baca Juga:Polisi Tembak 2 Pelaku Pecah Kaca, Warga Bandung Beraksi di CirebonHarga Minyak Goreng Melesat, Bahan Pokok masih Aman
Surat ketidaksiapan pemkot tersebut sudah dilayangkan langsung kepada pemerintah provinsi, dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga yang menjadi leading sector-nya.
“Surat ke Dispora Provinsi sudah kita layangkan. Terus terang, untuk tuan rumah porprov kita tidak punya alokasi anggaran,” jelas Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi saat diwawancarai sejumlah wartawan, kemarin.
Di awal, kenapa Kota Cirebon menyatakan siap menjadi tuan rumah bagi enam cabang olahraga, lanjut Agus, karena saat itu, semua venue memang siap dan semua biaya berasal dari provinsi. Tetapi, di tengah jalan, ada ketentuan baru. Untuk penyediaan anggaran dibebankan kepada daerah yang menjadi tuan rumah. Dari situlah Pemkot Cirebon menyatakan ketidaksiapan menjadi tuan rumah.
“Awal kita siap venue, tapi semua oleh provinsi. Terakhir, anggaran diserahkan ke masing-masing venue. Terus terang kita tidak mampu,” paparnya.
Untuk perhitungan sendiri, masih dijelaskan Agus, setiap cabang olahraga, dari enam yang dipertandingkan, setidaknya harus tersedia anggaran sampai Rp1 miliar. Jika menjadi tuan rumah untuk enam cabor, maka setidaknya, tuan rumah harus menyediakan anggaran sampai Rp6 miliar.
“Sekitar hampir 1 miliar untuk setiap cabor. Mulai dari lapangan, akomodasi, penyelenggaraan, trasport sampai konsumsi diserahkan daerah,” ujarnya.
Pemkot Cirebon sendiri, kata Agus, menyatakan ketidaksiapan, karena memang dari awal tidak ada persiapan. Karena menurut keputusan awal, porprov dilaksanakan di tiga daerah. Yakni Kabupaten Bandung Barat, Subang dan Kota Tasikmalaya. Hanya saja, di tengah perjalanan Kota Tasikmalaya mundur, sehingga ditunjuklah Kota Cirebon.