RAKYATCIREBON.ID – Pemuda Muhammadiyah dituntut aktif dalam persoalan keumatan dan kebangsaan. Tak boleh absen. Karena Muhamadiyyah memiliki sejarah panjang di republik ini. Hal itu, disampaikan rektor UMC, Arif Nurudin MPd saat mengisi dialog kebangsaan yang bertajuk Peran Pemuda di Ranah Kebangsaan, Senin (21/3).
“Untuk persoalan kebangsaan dan keumatan, pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cirebon tidak boleh absen,” kata Arif dalam pembukaan orasi kebangsaan.
Dialog kebangsaan sendiri menghadirkan empat pembicara yaitu dari pihak akademisi Prof Adang Djumhur, kemudian Bawaslu Kuningan Abdul Jalil Hermawan, Anggota Fraksi PKB Kabupaten Cirebon Hasan Basori serta Laspekdam PBNU, Mohammad Jamaluddin.
Baca Juga:Raih Penghargaan, Yuningsih Akui Jadi MotivasiDisdukcapil Optimalkan Program Patas
Keempat narasumber banyak mengeksplorasi kiprah Muhammadiyah bagi perjalanan bangsa Indonesia, semenjak Indonesia belum lahir hingga kini. Banyak para pendiri bangsa yang lahir dan dimatangkan oleh persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan.
Oleh karena itu, komitmen kebangsaan Muhammadiyah tak dapat dibantah.
Menurut Mohammad Jamaluddin, hal tersebut membuat Muhammadiyah memang patut mendistribusikan kader-kadernya di ranah kebangsaan. Sebab bangsa Indonesia yang syarat persoalan ini harus sedikit demi sedikit dibenahi.
Pria yang merupakan Kiyai Muda asal Babakan Ciwaringin itupun mengaku aneh jika dalam lembaga-lembaga semacam KPU dan Bawaslu tidak terdapat perwakilan dari unsur Muhammadiyah di dalamnya. “Harusnya ada keterwakilan didalamnya,” kata dia.
Sementara itu, ketua PDPM Kabupaten Cirebon Yan Yan Hendriyana menegaskan bahwa PDPM Kabupaten Cirebon memang akan mendelegasikan kader-kadernya untuk dua lembaga penyelenggara. Ia bertekad akan membawa PDPM untuk lebih berperan aktif dalam persoalan-persoalan kebangsaan.
PDPM pun kata Kang Yan Yan–sapaan akrabnya ingin mendorong kader-kadernya dapat turut berpartisipasi di sektor-sektor publik. Tidak hanya di birokrasi dan parlemen, namun juga di ruang penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu
“Demokrasi harus dikawal. Dan kader-kader Muhammadiyah harus ada di sana untuk memastikannya. Semoga komitmen dan niat baik dari kami akan membawa kemaslahatan bagi semua,” pungkasnya. (zen)