RAKYATCIREBON.ID – Tim forensik RS Bhayangkara Indramayu telah selesai melakukan otopsi terhadap tubuh Sri Agustina (42) yang ditemukan tewas di kamar kos Lingkungan Cikawung II Cijoho beberapa waktu lalu. Jenazah Sri pun kemudian dimakamkan di TPU Kepuh tak jauh dari rumahnya di Lingkungan Karang Asem, Kelurahan/Kecamatan Kuningan, Rabu (23/3) pagi.Kedatangan jenazah Sri yang dibawa menggunakan ambulans RSUD ’45 Kuningan sekitar pukul 09.00 WIB di Lingkungan Karangasem disambut isak tangis keluarga dan para sahabat. Mereka tak menyangka, sosok yang selama ini dikenal ceria dan suka membantu meninggal dunia secara mendadak dan penuh misteri. Kemudian jenazah Sri pun digotong ke musala setempat untuk disalatkan sebelum kemudian dibawa ke TPU Kepuh untuk dikebumikan.Prosesi pemakaman Sri berlangsung haru disaksikan tiga adiknya dan para keponakannya. Terlihat mantan suami Sri pun hadir sesekali terisak dan meneteskan air mata kesedihan. “Teh Sri orangnya baik, ceria dan tidak pernah menunjukkan kesusahan dalam hidupnya sekalipun hingga saat ini beliau belum punya keturunan. Makanya kami sangat kaget saat mendengar kabar Teteh meninggal dunia di kamar kos dengan penyebab kematian yang misterius,” ungkap Mulyana, satu-satunya adik lelaki Sri saat berbincang dengan awak media usai pemakaman.Mulyana mengaku sangat mengenal sosok Sri yang sejak kecil tidak banyak tingkah dan tidak mudah putus asa dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, dia meyakini kematian kakaknya tersebut sangat tidak mungkin jika disebabkan karena bunuh diri.“Katanya saat Teteh ditemukan dalam kondisi sedang memegang botol racun dan disampingnya terdapat secarik kertas seolah dia meninggal dunia karena bunuh diri. Tapi saya sangat yakin beliau adalah orang kuat yang tidak mungkin menyerah menghadapi hidup kemudian mengakhirinya dengan bunuh diri. Saya yakin Teteh dibunuh,” ungkap Mulyana.Mulyana pun mengaku menemukan ada beberapa kejanggalan dari peristiwa kematian kakaknya tersebut. Selain posisi tangan korban yang memegang erat botol racun padahal sudah dalam keadaan meninggal dunia, juga secarik kertas bertuliskan “Gue Bosan Hidup” yang ditemukan di samping jenazah.“Saya tahu betul itu bukan tulisan tangan kakak saya. Itu hanya akal-akalan pelaku agar menduga penyebab kematiannya karena bunuh diri. Ditambah lagi kondisi pintu yang dikunci dari luar yang dibuktikan dengan temuan kunci pintu di depan teras kamarnya. Ini jelas kakak saya dibunuh, bukan bunuh diri,” tegas Mulyana.Atas hal tersebut, Mulyana pun sangat berharap agar pihak kepolisian bisa mengusut kasus kematian tidak wajar kakaknya tersebut dan menangkap pelakunya. “Kakak saya meninggal dunia secara tidak wajar. Saya yakin polisi juga mengetahui kejanggalan-kejanggalan ini sehingga diharapkan bisa segera menangkap pelakunya kemudian diadili dengan hukuman yang seberat=beratnya. Saya ingin tahu siapa dan apa motif pelaku menghabisi nyawa kakak saya ini,” kata Mulyana geram.Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Hafid Firmansyah membenarkan proses otopsi terhadap jenazah Sri Agustina telah selesai dilakukan oleh tim forensik dan pihaknya kini tengah menunggu hasilnya. Hafid pun mengakui sejumlah temuan dan kejanggalan dalam kasus kematian Sri tersebut dan kini sedang dalam penyelidikan anggotanya.“Kami masih menunggu hasil otopsi dokter forensik, mudah-mudahan bisa secepatnya keluar. Terkait adanya kejanggalan-kejanggalan, kami juga sedang dalami dan Insya Allah sudah menemukan titik terang. Mohon doa dan dukungan dari semuanya agar kasus kematian Sri Agustina ini bisa segera kita ungkap,” jelas Hafid singkat. (fik)