RAKYATCIREBON.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon memastikan akan segera melihat langsung kondisi ruang kelas SD Negeri 1 Astanamukti, Kecamatan Pangenan yang dikabarkan dalam kondisi mengkhawatirkan. Plt Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, dirinya akan secepatnya menerjunkan tim dari Sarpras Disdik untuk mengecek kondisinya.
“Saya belum melihat langsung kesana, tapi akan kita cek dulu kondisinya karena kita belum tahu persis. Kita juga akan melihat berapa jumlah siswa disana. Dalam waktu dekat saya akan tugaskan Sarpras untuk melihat kondisinya, secepatnya,” ujar Ronianto, Jumat (25/3).
Ia menjelaskan, pengecekan kondisi bangunan yang akan dilakukan oleh tim Sarpras tersebut untuk memastikan ruang kelas yang digunakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam keadaan masih aman. Namun jika kondisi ruang kelas tidak memungkinkan atau membahayakan KBM, pihaknya bakal mencarikan tempat lain yang aman untuk digunakan belajar sampai SD tersebut direhab.
Baca Juga:FIS Bersama Kemenpora Kembangkan Potensi Wirausaha MudaKapolresta Cirebon Monitoring Vaksinasi di PT Cirebon Furniture
“Memang sekarang kita sedang mengejar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan rehabilitasi, kita nanti akan melihat kondisi SD tersebut apakah masih memungkinkan atau tidak,” kata Roni, sapaan akrab Ronianto.
Untuk pelaksanaan rehabilitasinya sendiri, Roni memastikan akan dilakukan tahun 2022 ini bersama SD-SD lainnya yang mengalami kerusakan sama. Kalaupun rencana rehab SD tersebut tidak masuk kedalam anggaran tahun ini, Roni akan mendorongnya masuk pada anggaran perubahan tahun 2022 ini.
“Kalau misalnya tidak masuk pun kita akan coba untuk dimasukkan di anggaran perubahan 2022 ini,” tukas Roni.
Sementara sumber anggaran dari beberapa kegiatan rehabilitasi yang akan dilakukan Disdik tahun ini, didapat dari beberapa program. Di antaranya, dari dana PIK yang akan digunakan untuk merehab sebanyak 33 ruang kelas. Kemudian dana PIS akan merehab 27 ruang kelas. Selain itu, ada juga dana Pokir Dewan yang akan direalisasikan untuk rehabilitasi 122 ruang kelas dan dana DID untuk 22 ruang kelas.
“Sedangkan dari DAK sendiri kita proyeksikan untuk 77 ruang kelas yang akan direhab, dari APBD Provinsi ada 27 ruang kelas. Jadi totalnya ada 308 ruang kelas yang akan kita rehab tahun ini,” paparnya.
Sebagai informasi jumlah ruang kelas SD di Kabupaten tercatat ada sebanyak 5.663 ruang kelas. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.498 ruang kelas masuk kategori kondisi baik. Kemudian ruang kelas yang masuk kategori rusak sedang sekitar 1.600 dan rusak berat 541. Kemudian untuk ruang perpustakaan tingkat SD ada 549, yang dalam kondisi baik ada 368, kondisi rusak ringan 147 dan rusak berat 34. (zen)