RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Menjelang Ramadan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon melakukan pemeriksaan sejumlah komoditas bahan pangan di Pasar Jagasatru dan Pasar Kanoman dan Superindo Kesambi, Senin (28/8).
Ada sejumlah bahan makanan pokok yang dites kandungan kimianya. Antara lain pangan asal hewan meliputi daging sapi dan daging ayam. Hasilnya pH normal, negatif formalin serta penyembelihan halal.
Kemudian bahan pangan asal tumbuhan meliputi buah jeruk santang, apel merah dan pir. Sayuran: bawang merah, tomat, cabai merah, wortel, pakcoy, sawi putih dan kolang kaling. Hasilnya, buah dan sayur negatif pestisida. Sedangkan kolang kaling negatif klorin.
Baca Juga:Jika Terwujud, Ini Pertama di Indonesia, PWI Wacanakan Bentuk UPZAkses Jalan yang Baik Tumbuhkan Ekonomi Warga Bantarujeg
Ada pula bahan pangan dari hasil laut meliputi ikan kembung, nila, tenggiri, bandeng, cumi, udang. Ikan kering: teri medan, bilis, jambal roti, cumi kering, sepat dan peda. Hasilnya, ikan yang dijual dalam keadaan segar dan ikan yang dikeringkan negatif formalin.
Kepala DKPPP Kota Cirebon, Ir Yati Rohayati mengatakan, berdasarkan hasil tes di lapangan, bahan makanan yang dijual di Kota Cirebon layak konsumsi.
“Kita ambil sampel dari semua bahan pangan tersebut. Kemudian diuji dengan metode rapid test oleh petugas pangan untuk mengetahui apakah ada kandungan berbahaya atau tidak,” ungkap Yati.
Yati menjelaskan, ada tiga jenis kandungan yang diperiksa. Pertama, uji formalin dan pondus hydrogenii (pH) untuk daging sapi, ayam, ikan segar dan yang dikeringkan.
“Ikan segar meliputi nila, mujair, sepat, tenggiri, cumi, bandeng sampai udang. Kalau ikan yang dikeringkan ini misalnya ikan asin. Sampel yang diambil merupakan yang paling sering dikonsumsi masyarakat,” tuturnya.
Pemeriksaan yang kedua, lanjut Yati, memeriksa kandungan pestisida pada sayuran dan buah. Untuk sayuran, sampel yang diambil adalah pakcoy, bawang dan sawi putih. Sedangkan untuk buah ada apel, jeruk santang, dan pir.
“Kemudian yang ketiga, kita juga ambil sampel kolang-kaling untuk memeriksa kandungan klorin. Kolang-kaling ini, kita ambil sampel karena sering dikonsumsi saat Ramadan,” katanya.