RAKYATCIREBON.ID – Pemerintah Kabupaten Majalengka memastikan jika stok kebutuhan beras di Kabupaten Majalengka cukup aman, dalam menghadapi kebutuhan sembako di bulan Ramadan dan lebaran. Pernyataan itu dijelaskan Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana kepada Rakyat Cirebon.
Sejauh ini pemkab terus melakukan proses evaluasi konsep ketahanan pangan, termasuk diantaranya dengan merancang Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RTRW) mengenai pertanian dan ketahanan pangan. Sebagai salah satu upaya memastikan ketersediaan pangan di Majalengka aman.
Pasalnya kata orang nomor dua di Majalengka tersebut, ketahanan pangan di Kabupaten Majalengka harus dijaga dan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan kosong dan lahan nonproduktif, yang saat ini sudah mulai dikerjakan. Indikasinya sudah ada beberapa persen lahan kosong yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk digunakan sebagai lahan pertanian alternatif.
Baca Juga:Wapres – Gubernur Luncurkan Lapak Abah – Ojek DesaRidwan Kamil Sambut Baik Kolaborasi Jabar-Banyuwangi-Gorontalo
“Kita terus melakukan evaluasi termasuk RTRW, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan kita,” ucapnya.
Saat ini stok pangan terutama sembilan bahan pokok memasuki bulan Ramadan hingga untuk kebutuhan lebaran mendatang sangat cukup. Bahkan menurut mantan Ketua DPRD dua periode tersebut, pihaknya sudah bekerjasama dengan Bulog dalam rangka memastikan sembako di Majalengka aman.
Sementara itu, Deni AR anggota kelompok Tani Nasional Andalan (KTNA) Kabupaten Majalengka mengatakan, khusus untuk beras di Kabupaten Majalengka masih sangat aman dan memadai termasuk hingga lebaran Idul Fitri mendatang. Justru yang patut diperhatikan pemerintah saat ini adalah melambungnya sejumlah harga sembako di pasaran. Termasuk Minyak Goreng dan daging sapi yang masih tetap tinggi.
“Untuk stok sembako khususnya beras saya bisa menjamin jika di Kabupaten Majalengka cukup aman, hanya saja masalahnya saat ini ada beberapa harga sembako yang masih tinggi seperti minyak goreng dan daging sapi,” ucapnya.
Pihaknya meminta agar pemerintah bisa bergerak cepat untuk menstabilkan harga. (pai)