“Kita harus patuh atas sistem dan mekanisme yang ada. Tidak bisa seenak ‘udele dewek’. Sebab berakibat kepada dualisme kepemimpinan di akar rumput ini sangat berbahaya bagi partai karena mesin politik akan berantakan yang ujung-ujungnya merusak elektoral PKB” ujarnya.
Terkait hengkangnya kader PKB, simpatisan bahkan pemilih PKB ke partai lain itu fakta di lapangan. “Statemen Wakil Ketua Muiz Syaerozi yang menyatakan bahwa tidak ada informasi kader PKB hengkang, ya wajar saja karena kang Muiz itu kan pemain meja bukan pemain lapangan,” kata Luthfi.
Kader Senior PKB, Nurjaya pun turut geram dengan statemen Abdul Muiz Syaerozi. Menurutnya, apa yang disampaikan Muiz, sebagai bukti bahwa pengurus DPC PKB Kabupaten Cirebon tidak melakukan konsolidasi ke bawah sehingga ada kader yang pindah partai pun, mereka tidak tahu.
Baca Juga:Giring Deklarasi Pengurus PSI Kota CirebonAndai 2024 Memimpin, PKS Janji akan Rangkul Semua Komponen
“Perihal instruksi DPW tentang restrukturisasi DPAC, hanya sebatas itu dan itupun harus dilakukan sidang pleno di tataran DPC. Seperti DPC yang lain. Contohnya Indramayu yang melakukan sidang pleno dulu baru melakukan restrukturisasi ke bawah. Dan itu tidak dilakukan oleh DPC PKB Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (zen)