RAKYATCIREBON.ID – Kasus begal di Kabupaten Majalengka kian marak belakangan ini. Warga kota angin merasa tidak aman. Sebab, pelakunya tergolong nekat. Mereka kerap beroperasi di jalan protokol maupun lokasi yang sepi dari jangkauan warga.
Dani Azis Surdiana (38), warga Kecamatan Sukahaji mengatakan dirinya kerap mendengar peristiwa pembegalan di wilayahnya. “Akhir-akhir ini saya sering mendengar dan terjadi pembegalan di beberapa titik wilayah Majalengka,” ujar Dani, Rabu (30/3).
Menurutnya, peristiwa pembegalan yang kerap terjadi belakangan ini harus disikapi serius oleh pihak kepolisian. Kata dia, sudah saatnya kepolisian Resor Majalengka menunjukkan taringnya memberikan rasa aman kepada warga.
Baca Juga:Minyak Curah Langka di Pasar KepuhWabup Ridho Dukung Akselerasi Smart Village
“Kemarin kita dengar dan terjadi (pembegalan) di Palabuan di jalan Lumbung. Malam kemarin di Desa Candrajaya, Jalan Pabuaran-Simpeureum dan sering terdengar daerah Jatiwangi dan titik lainnya. “Mohon bapak kapolres agar memperketat daerah-daerah rawan,” ucapnya.
Masih menurut Dani, masyarakat kini merasa ketakutan. Terutama, saat bepergian pada malam hari dan melewati jalan yang gelap. “Kita itu resah, terlebih ada anggota keluarga yang bekerja pada malam hari. Pulangnya itu suka was-was,” jelas dia.
Warga lainnya, Narto mengatakan kerap terjadi kasus pembegalan di wilayah Kecamatan Sumberjaya. Menurutnya, jalur Bongas-Lojikobong dan Prapatan menuju Budur kerap terjadi aksi pembegalan. “Bahkan kejadiannya sore hari di bawah flyover. Korbannya kebanyakan karyawan pabrik yang bekerja di dekat sana,” katanya.
Sebelumnya, aksi begal pernah dialami oleh seorang pemuda di Desa Bongas Wetan Kecamatan Sumberjaya pada 21 Maret 2022 lalu. (hsn)