“Mudah-mudahan bisa diikuti UMKM lainnya di Indramayu, karena pesan ibu bupati Indramayu, kita harus bekerja keras dalam rangka mengembangkan UMKM kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Komisaris PT Niaga Teknologi Indonesia, Darwinah menyatakan, keberhasilan produk UMKM Indramayu mampu ekspor hingga pasar Korsel ini tidak terlepas dari perjuangan panjang dalam memenuhi segala persyaratan sebagai legalitas produk dari Badan Sertifikasi Nasional (BSN).
Dalam hal ini perusahaannya yang bergerak dalam bidang pendampingan untuk UMKM yang ada di Indonesia, khususnya bagi Kabupaten Indramayu agar bisa tembus pasar ekspor sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara tujuan.
Baca Juga:RHB Dinilai Mualaf di PKBDPP PKS Adakan Sekolah Nelayan di Karangsong
“Intinya kami bekerja berdasarkan kebutuhan yang ada di negara penempatan. Jadi mereka yang butuh, maka kebetulan kerupuk sapi ini sesuai dengan kebutuhan dari negara Korea Selatan. Bahkan rasanya sesuai yang mereka inginkan, Alhamdulillah perusahaan kita sudah diakui di Korea Selatan, kerupuk kulit sapi ini sudah di translate dalam bahasa Korea Selatan,” ujarnya.
Khusus untuk tahap pertama, lanjut Darwinah, produk UMKM kerupuk sapi yang diekspor ke Korsel sebanyak 2.400 pak. Apabila berjalan dengan lancar, maka untuk tahap kedua akan diekspor 10.000 pak.
Ia berjanji, ke depan akan melakukan pendampingan terhadap UMKM lain di Indramayu sebagaimana keinginan program UMKM Naik Kelas yang digagas bupati Indramayu.
“Mudah-mudahan lewat program bupati ini akan menciptakan wanita-wanita baru, sehingga kedepan kita tidak mengekspor pekerja migran tetapi mengekspor produk unggulan Kabupaten Indramayu,” imbuhnya. (tar)