RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Sesuai dengan surat yang diterbitkan Pemprov Jawa Barat, status kebencanaan di Kota Cirebon saat ini masih dalam status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Dan itu masih akan berlangsung sampai akhir April mendatang.
“Siaga darurat bencana hidrometeorologi kita masih akan berlangsung sampai akhir April,” papar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar, Senin (4/4).
Sebagaimana diketahui, status siaga tersebut merujuk pada surat yang diterbitkan BPBD Jawa Barat, yang mana Kota Cirebon ditetapkan siaga darurat sejak bulan Oktober 2021 lalu.
Baca Juga:Luthfi Tetap Yakin Cirebon Bisa Kejar KetertinggalanWisata Goa Sunyaragi Buka di Selama Ramadan dan Idul Fitri
Melihat kondisi cuaca yang saat ini terjadi di Kota Cirebon, memang wajar jika statusnya masih diharuskan bersiaga. Karena sampai awal Mei mendatang, diperkirakan Kota Cirebon masih akan diguyur hujan, meskipun dengan intensitas yang tidak sebesar bulan-bulan sebelumnya.
Bulan sebelumnya, Februari menjadi puncak dari musim penghujan di Kota Cirebon. Setiap turun hujan, terjadi dengan sangat rapat dan intensitasnya sangat tinggi.
“Puncaknya sudah lewat, tapi masih akan turun hujan. Meskipun intensitas relatif kecil,” sambungnya.
Namun demikian, dijelaskan Khaerul, ada hal lain yang harus diwaspadai. Yakni kecepatan angin di bulan ini. Karena di saat hujan diperkirakan akan turun dengan intensitas ringan, kecepatan angin justru akan lebih kencang.
“Diprediksi putaran angin kencang terjadi. Yang berbahaya adalah anginnya. Karena sekarang mulai masuk transisi masuk kemarau,” jelas dia.
Jika puncak musim hujan terjadi di bulan Februari, kata Khaerul, puncak kejadian bencana, yang pada tahun ini bencana yang terjadi didominasi oleh kejadian bencana pohon tumbang, justru terjadi di bulan Desember lalu.
Dari data BPBD, per tahun 2021, periode Januari sampai Maret ini, dominasi bencana pohon tumbang. Dan sudah terjadi 14 peristiwa pohon tumbang, 4 kejadian rumah ambruk, 2 kejadian genangan, 2 kejadian cuaca ekstrem, 2 kejadian korban tenggelam, 2 kejadian banjir dan 1 kejadian tanah longsor.
Baca Juga:137 Koperasi di Kota Cirebon Bakal DibubarkanJl Siliwangi dan Kartini Harus Steril, Pedagang Takjil Dipusatkan di Kawasan Bima
Guna mengurangi potensi kebencanaan pohon tumbang, ditambahkan Khaerul, BPBD bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), dibantu juga dengan dinas teknis lain, mulai gencar melakukan pemangkasan pohon, terutama yang masuk kategori rawan tumbang.