RAKYATCIREBON.ID –Seorang tukang becak, Nurudin (43) warga Blok Gejleg, Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu hidup bersama keluarganya dengan mengandalkan penghasilan dari kerja serabutan.
Mirisnya, bersama istri dan empat anaknya tinggal di rumah tidak layak huni.
Meski kondisinya sangat memprihatinkan, namun Nurudin terus berjuang agar bisa menghidupi keluarga kecilnya. Selain sebagai tukang becak, ia juga kerap diminta bekerja di sawah oleh majikan pemilik sawah di desanya.
Baca Juga:DPRD Diundang Hadiri Pembinaan Wawasan KebangsaanBazar Kampung Ramadan Jajakan Ragam Makanan Olahan
Rumah yang dihuninya tampak berlantaikan tanah. Bahkan tanpa ada listrik dan hanya mengandalkan jendela untuk penerangan rumah yang ditinggalinya. Tampak pula, dapur dan tempat tidur, juga tempat mencuci piring terdapat di satu ruangan.
Saat ditemui pada Selasa (5/4) siang, Nurudin baru saja pulang dari sawah. Ia mengaku bersyukur karena mendapat pekerjaan meski sebagai buruh tani yang menggarap lahan sawah milik majikannya.
Jika tidak ada panggilan dari majikannya, Nurudin biasa mangkal di Jalan Raya Jatibarang-Indramayu menunggu penumpang hingga malam untuk mendapatkan penghasilan.
Rutinitas tersebut ia jalani selama bertahun-tahun demi menghidupi istri dan anak-anaknya. “Kalau ada panggilan jadi buruh lumayan dapat uang untuk makan, tapi kalau tidak ada biasanya narik becak,” tuturnya.
Nurudin mengaku, penghasilan yang ia dapat dari menarik becak sangat tidak menentu. Ia juga sering dalam beberapa hari berturut-turut tidak mendapat penumpang ketika mangkal. Sehingga dengan sangat terpaksa pulang tanpa membawa uang sepeser pun.
Jika mangkal dan mendapatkan penumpang, menurutnya hasil yang didapat tidak besar. Dalam waktu sehari penghasilannya hanya dikisaran Rp20 ribu hingga Rp40 ribu saja. “Ya sangat tidak cukup, apalagi saya anak empat,” ungkapnya.
Dengan kondisi seperti itu, Nurudin mengakui selalu meminta tolong kepada saudaranya yang kebetulan rumahnya bersebelahan. Ia pun bersyukur mempunyai kakak yang baik hati dan sering membantu memenuhi kebutuhan terutama untuk makan keluarganya. Kakaknya juga mau menampung dua anak Nurudin di rumahnya.
Baca Juga:Anggaran Pemeliharaan Jalan Rp7,7 MiliarPasca Pilwu, Diduga Aset Desa Banyak yang Hilang
Padahal, lanjut Nurudin, ia tidak menginginkan hidup keluarganya terus bergantung kepada orang lain meskipun masih keluarga.
Sehingga ia sangat berharap bisa mendapat pekerjaan dengan penghasilan layak yang dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.”Narik becak jaman sekarang sudah susah, sudah jarang yang naik,” pungkasnya. (tar)