RAKYATCIREBON.ID – Hampir setiap menjelang waktu berbuka puasa, perempatan terminal Rajagaluh menjadi salah satu lokasi yang paling parah kemacetan. Pasalnya para pengguna kendaraan terkadang tidak mau saling mengalah, sehingga tidak heran jika setiap hari di lokasi itu cukup macet.
Kemacetan selain dipicu meningkatnya jumlah kendaraan warga yang melintas di lokasi tersebut, juga diperparah dengan banyaknya parkir liar di sepanjang bahu jalan yang menyebabkan ruas jalan menjadi sempit dan menimbulkan kemacetan. Ditambah sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di bahu jalan.
Kemacetan terparah biasanya mulai terjadi sekitar pukul 17.00 hingga pukul 18.30. Demikian seperti yang diungkapkan Nana (45) pengurus di terminal Rajagaluh. Menurut dia kemacetan itu sebenarnya hanya terjadi pada jam-jam buka puasa dan menjelang berbuka puasa saja. Sebab jika sudah magrib, kondisi jalan normal kembali bahkan cenderung kosong.
Baca Juga:Festival Ramadhan 2022 untuk Ramaikan Taman KotaManfaatkan Lahan Bukan karena Lomba
“Hal ini disebabkan adanya lonjakan jumlah kendaraan warga yang ingin ngabuburit maupun warga yang hendak ke pasar, tapi kondisi ini hanya terjadi pada saat menjelang berbuka puasa saja sih,” ucapnya, kemarin (5/4).
Kondisi serupa juga terjadi di sekitar pasar tradisional Leuwimunding, pasalnya lokasi pasar tersebut persis berada di pinggir ruas jalan utama. Sehingga dengan meningkatnya volume kendaraan akibat aktivitas ngabuburit, ditambah meningkatnya kesibukan di pasar menyebabkan terjadinya kemacetan yang luar biasa parah.
Bahkan Rina Sinta, pemerhati lingkungan menjelaskan, kemacetan itu diperparah dengan penataan dan pengelolaan parkir yang semrawut. Bahkan bahu jalan yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki justru habis untuk lokasi parkir maupun lapak pedagang.
“Ini kan jelas semakin memperparah kemacetan. Harusnya ada tindakan tegas dari petugas guna menjamin kenyamanan warga melintas di jalur jalan raya. Selain itu hak para pejalan kaki juga jangan sampai terganggu,” ucapnya.
Namun sayangnya, baik di sekitar Pasar Rajagaluh maupun Pasar Leuwimunding, belum nampak satu orang petugas kepolisian yang ikut mengatur atau mengurai kemacetan, atau ditugaskan di lokasi itu karena memang cukup krodit. (pai)