RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Tahun 2022 sudah mulai memasuki triwulan kedua. Namun belum ada proyek fisik di Kota Cirebon yang mulai dikerjakan. Termasuk proyek fisik yang pengerjaannya melalui mekanisme lelang.
Padahal, pada saat evaluasi tiga tahun kepemimpinan Azis-Eti tahun 2021 lalu, pembangunan fisik tahun 2022 didorong untuk dilakukan percepatan.
Bahkan dinas teknis diinstruksikan bergerak cepat agar proyek fisik berskala besar bisa mulai digarap pada triwulan kedua. Namun kenyataannya, belum ada pelaksanaan.
Baca Juga:Kampus IAIN Ingin Wujudkan Budaya Riset AkademikLebih dari Setengah Penduduk Kota Cirebon Masuk Data Penerima Bantuan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, Dr Irawan Wahyono mengakui, saat ini pihaknya masih mempersiapkan berkas serta dokumen yang akan dilelangkan.
“Memang, segala sesuatu yang menjadi lampiran harus dipersiapkan. Sebetulnya sudah siap, tapi ada beberapa yang perlu dilengkapi. Tidak ada kendala, tinggal cek dan ricek kelengkapan lagi, lalu kita ajukan,” ungkap Irawan.
Untuk di internal DPUTR sendiri, lanjut Irawan, memang ada penyegaran pejabat. Sehingga ada beberapa perubahan struktur. Namun dia memastikan itu tidak menjadi kendala dari persiapan lelang yang sedang dilakukan.
“Bukan karena itu (mutasi rotasi, red). Tapi memang yang baru itu ada penetapan PA, KPA yang baru, kami jalan terus. Diusahakan bulan ini masuk. Kan kata pak Wali harus cepat,” jelasnya.
Sambil jalan, kata dia, meskipun bukan orang baru di DPUTR, ia kembali melakukan konsolidasi dan orientasi di internal. Termasuk mengenai persiapan berkas kegiatan yang akan dilelangkan.
“Saya masih konsolidasi dan orientasi. Tapi kalau proyek yang lainnya, pengadaan langsung,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, sampai saat ini belum mendapatkan laporan terkait adanya proyek yang selesai dilelangkan.
Baca Juga:BBWS Hanya Pasrah, Soal Merebaknya Bangunan Liar; karena Tak Punya Polisi SungaiPemkot Cirebon Tunggu Juknis Soal Pembagian BLT Migor
Oleh karena itu, pemkot akan melakukan evaluasi, terutama SKPD pengampu yang menopang penjabaran program strategis visi misi di sektor pembangunan fisik dan infrastruktur.
“Harusnya memang bisa segera. Nanti akan kita evaluasi. Ini kan sudah lewat triwulan pertama. April atau Mei harusnya sudah mulai pelaksanaan,” ungkap Agus.
Sebagai bagian dari percepatan pencapaian visi misi, yang dua tahun sudah tertunda, kata Agus, pemkot mendorong agar proses lelang dilakukan di triwulan pertama. Bahkan, tim dari Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) diturunkan untuk melakukan pendampingan.