Pada aksi kemarin, mahasiswa membawa lima tuntutan. Yakni menolak isu penundaan pemilu, menolak isu presiden tiga periode, menolak kenaikan BBM, stabilkan kebutuhan pangan masyarakat dan menolak RUU IKN.
“Kami meminta DPRD menyatakan mereka menolak lima hal, yang hari ini menjadi tuntutan kami. Kita meminta menstabilkan bahan pangan, segera menstabilkan BBM Pertalite. Tegas, kami menolak kebijakan pemerintah yang melanggar konstitusi,” ujarnya.
“Kami menuntut ketua hadir, dan mengamini apa yang menjadi tuntutan kami. Tapi tidak ditemui. Maka kami akan datang dengan eskalasi massa yang lebih besar,” imbuh Andito.
Baca Juga:Parkir Liar Akan DitertibkanPemdes Harus Berlomba-lomba Mendirikan BUMDes
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah memastikan bahwa ketidakhadiran ketua kemarin adalah karena sedang dalam kondisi pemulihan.
“Massa aksi tadi ingin bertemu dengan ketua, tapi kami sampaikan sedang pemulihan. Mereka menuntut kami menyatakan pernyataan sikap,” ungkap Andru.
DPRD Kota Cirebon, kata dia, pada prinsipnya terbuka dan selalu menerima aspirasi yang disampaikan setiap massa aksi.
“Kami, baik perwakilan selalu menerima kegiatan aksi, asal dilakukan secara tertib. Kejadian tadi, dari aliansi mahasiswa ada tuntutan yang ingin disampaikan, tentunya kami DPRD Kota Cirebon mendukung. Dan nanti kami akan sampaikan ke pusat melalui DPR RI,” tukasnya. (sep)