Polisi Selidiki Kematian Guru SMP

MASIH DISELIDIKI. Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Hafid Firmansyah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus kematian guru SMP Negeri 1 Ciwaru.
MASIH DISELIDIKI. Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Hafid Firmansyah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus kematian guru SMP Negeri 1 Ciwaru.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Kasus kematian guru SMP Negeri 1 Ciwaru Neni Sukaningsih (53) pada Minggu (10/4) sore dengan kondisi kaki terikat dan luka serius di bagian wajah, masih misterius. Untuk memastikannya, pihak kepolisian pun membawa jenazah Neni ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk dilakukan otopsi.Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Hafid Firmansyah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus kematian guru SMP Negeri 1 Ciwaru tersebut dengan telah melakukan olah TKP hingga dua kali dilanjutkan otopsi tubuh korban oleh dokter forensik. Terkait kemungkinan dugaan kematian Neni karena dibunuh, Hafid tidak menampiknya. “Ada dugaan ke arah sana (pembunuhan). Oleh karena itu untuk memastikannya jenazah korban kita bawa ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan autopsi,” jelas Hafid, kemarin (11/4).Hafid menerangkan, jenazah Neni sudah diberangkatkan dari Kamar Mayat RSUD ’45 Kuningan ke RS Bhayangkara pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB. Sambil menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik, pihaknya masih akan terus menyelidiki kasus kematian Neni tersebut dengan mencari petunjuk di lokasi kejadian dan mengumpulkan informasi dan keterangan dari orang-orang terdekat korban.“Hasil otopsi biasanya akan memakan waktu hingga beberapa hari ke depan. Sambil menunggu, kami terus lakukan penyelidikan dan mengumpulkan bahan dan keterangan dari para saksi di lokasi kejadian,” ungkap Hafid.Dari hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara, Hafid membenarkan kondisi jenazah Neni ditemukan dalam keadaan kaki terikat kain sarung. Adapun kondisi luka korban, kata dia, sebagian besar di bagian kepala hingga menyebabkan pendarahan keluar dari mulut dan hidungnya.“Kondisi rumah semua pintu dalam keadaan terkunci. Sampai kemudian ada salah satu warga yang biasa bantu-bantu masak dan nyetrika datang kemudian memanggil tidak ada jawaban dan saat diintip dari kaca jendela melihat kondisi korban sudah tertelungkup di tengah rumah. Kemudian dia masuk dari salah satu jendela dan melihat sudah meninggal dunia,” ungkap Hafid.Terkait apakah ada barang-barang milik korban yang hilang, Hafid mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal semuanya masih utuh. Seperti mobil dan perhiasan, kata Hafid, masih tersimpan rapi di tempatnya.”Barang-barang berharga masih tersimpan rapi. Mobil masih ada di garasi, perhiasan juga masih utuh. Yang pasti, kasus ini masih kami dalami,” ujarnya.Seperti diberitakan sebelumnya, guru SMP Negeri 1 Ciwaru Neni Sukaningsih ditemukan tewas mengenaskan di tengah rumah pada Minggu (10/4) sore menjelang maghrib. Kematian Neni pertama kali ditemukan oleh salah seorang tetangga bernama Retnaningsih saat akan melakukan kegiatan rutin membantu memasak untuk persiapan buka puasa. Tragisnya, jasad Neni ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan kaki terikat kain sarung dan dari mulutnya keluar darah. (fik)

0 Komentar