RAKYATCIREBON.ID – Presiden RI, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, Rabu (13/4) kemarin. Di Kota Cirebon, Jokowi ke tiga titik bebeda. Yakni melakukan penyerahan bantuan kepada pedagang di Pusat Perdagangan Harjamukti (PPH) dan Pasar Kanoman, serta meninjau program padat karya yang digarap Kementerian PUPR di Jalan Yos Sudarso.
Sementara di Kabupaten Cirebon, Presiden Jokowi juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan nelayan di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu. Kemudian mengakhiri kunjungannya, Presiden melanjutkan perjalanan ke Losari, Brebes untuk meninjau salah satu proyek.
Mengawali kunjungan kerja di Kota Cirebon, tiba di Pasar Harjamukti, Presiden Jokowi disambut riuh masyarakat sejak pintu masuk. Di sana, Jokowi membagikan Bantuan Modal Kerja (BMK) serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada peserta program keluarga harapan (PKH). Di Pasar Harjamukti, Jokowi juga sempat berdialog dan mendengarkan keluhan para pedagang.
Baca Juga:Performa Baru setelah Beroperasi 30 TahunDisdukcapil Lakukan Percepatan Cetak e-KTP dan KIA
“Ini untuk apa ibu-ibu? Untuk tambahan modal usaha. Ingat jangan untuk beli HP,” ungkap Jokowi di sela dialognya dengan pedagang.
Selepas meninggalkan Pasar Harjamukti, Presiden Jokowi bertolak ke Pasar Kanoman, dan kembali memberikan bantuan kepada para pedagang.
“Pagi ini saya ke Cirebon, Provinsi Jawa Barat dalam rangka pembagian BLT minyak goreng kepada para pedagang kaki lima dan ibu-ibu penerima PKH. Kemudian pemberian tambahan modal usaha sebesar 1,2 juta kepada para pedagang,” ungkap Presiden Jokowi dalam keterangan persnya di Pasar Kanoman, kemarin.
Selain membagikan BMK dan BLT Minyak Goreng untuk para peserta program PKH, Presiden juga memberikan bantuan serupa untuk para pedagang kaki lima dan para pedagang pasar.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, selain pemberian bantuan kepada para pedagang, Presiden Jokowi juga ingin memastikan stok pangan, khususnya sembako di Jabar jelang Hari Raya Idulfitri.
“Secara umum aman terkendali, hanya masih ditemukan ada minyak goreng curah yang harga jualnya masih tinggi,” jelas Kang Emil, sapaan karibnya.
Kang Emil menjelaskan, di wilayah Jabar penyaluran minyak goreng curah bersubsidi dilakukan secara daring melalui Program Pemirsa Budiman (Pemesanan Minyak Goreng Via Aplikasi Sapawarga Buat Ibu-ibu Dimana-mana).