RAKYATCIREBON.ID – Kebutuhan daging, menjelang lebaran setiap tahunnya selalu tinggi. Seringkali, pasokan daging sapi lokal tak mampu memenuhi kebutuhan. Alhasil, harga daging pun tinggi. Harus ada terobosan, untuk bisa swasembada daging.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Mad Saleh mendorong Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon bisa menjawab tantangan tersebut. Agar Kabupaten Cirebon bisa swasembada daging. Caranya, dengan melibatkan kelompok ternak. Kelompok yang berpotensi disupport. Maksimalkan. Bila perlu, dijadikan kelompok ternak percontohan di Kabupaten Cirebon.
“Kami komisi II akan melakukan koordinasi dengan BUMD yaitu BPR (Bank Perkreditan Rakyat) untuk memberi stimulan pinjaman. Kami juga akan mengusulkan untuk dilakukan breeding tidak hanya inseminasi,” kata Ketua Komisi II, Mad Saleh.
Baca Juga:Pemprov Jabar Dukung Pembangunan Lima Danau Pengendali Banjir di Wilayah BandungRidwan Kamil Lantik Yana Mulyana Sebagai Wali Kota Bandung
Saat ini, di Kabupaten Cirebon sudah ada kelompok ternak yang kriterianya cukup mumpuni. KTTS Padusan. Perkembangannya cukup pesat. Tidak sedikit yang ingin bergabung pada kelompok ternak tersebut. “Kami rasa ini (KTTS Padusan, red) memiliki potensi besar. Harus disupport,” imbuhnya.
Untuk kebutuhan skala lokal, sejauh ini, pesaing sapi Padusan, itu berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mengingat harganya lebih rendah. Namun ia meyakini sapi Padusan masuknya kategori sapi unggu dan sehat. Sehingga wajar saja, harga jualnya dipatok lebih tinggi. Kualitas daging lebih bagus dan sehat. Makanya tutur politisi PKB itu, prospeknya lebih baik.
“Saya meyakini, kalau dikembangkan dengan baik, sapi Padusan ini lebih banyak yang nyari. Sapinya sehat. Kualitas dagingnya lebih mantap,” katanya.
Terbukti, ditahun lalu, meskipun kondisi pandemi, pemasarannya tetap baik. Banyak permintaan. Bahkan peternak hampir saja kewalahan memenuhi permintaan. “Penjualan untuk Idul Adha tahun kemarin saja, tidak berpengaruh. Masyarakat sudah tau bahwa sapi dari KTTS Padusan sehat. Dari stok yang disediakan sebanyak 230 ekor sapi, sampai akhirnya hanya tersisa 3 ekor,” pungkasnya. (zen)