RAKYATCIREBON.ID –Pengguna jalan yang melintasi jalur pantura Indramayu dituntut waspada dan hati-hati. Pasalnya, meski berkendara di siang hari tetap berpotensi membahayakan lantaran asap tebal pembakaran jerami yang mengganggu jarak pandang.
Gangguan asap tebal itu terjadi di sejumlah ruas jalan di jalur trans nasional yang melintasi wilayah Kabupaten Indramayu. Jarak pandang pengguna jalan sangat terbatas dan kerap disulitkan untuk melihat situasi di depan seperti pada kondisi normal.
Pantauan koran ini, asap tebal berasal dari jerami yang dibakar petani di sawah usai dipanen. Bahkan tidak hanya mengganggu jarak pandang, juga menimbulkan gangguan pernafasan. Kondisi ini kerap terjadi pula pada malam hari.
Baca Juga:Ramadan, Peredaran Narkoba Jalan TerusDua Tahun, Target Tanam 1 Juta Pohon Mangga Gedong Gincu
Salah satu pengguna jalan, Danto (47) mengaku terpaksa menepikan truk box yang dikemudikannya saat melintasi jalan raya Losarang. Ia memilih berhenti karena pandangan matanya terganggu asap tebal di jalan raya yang dilaluinya. Sesak pada pernafasan juga dirasakannya akibat udara yang bercampur asap.
Kondisi itu memaksa pula para pengemudi untuk menyalakan lampu kendaraannya guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan. “Lumayan banyak kepulan asapnya, yang parah ya di sini nafas juga agak sesak,” ucapnya.
Sementara itu, sejumlah warga menuturkan kondisi asap tebal di sepanjang jalur pantura sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Terutama di wilayah yang sudah panen padi.
Tak hanya di jalan raya, asal tebal juga menyebar hingga ke pemukiman dan sering terlihat seperti kabut. “Tadinya dikira kabut, ternyata asap jerami yang dibakar di sawah,” kata Lani (32).
Menurutnya, kondisi tersebut selalu terjadi setiap tibanya musim panen padi. Untuk itu ia mengingatkan kepada para pengguna jalan agar hati-hati dan waspada apabila sedang berkendara melintasi jalan raya yang terdapat asap tebal. “Pelan saja, soalnya pandangan tidak bisa jauh,” imbuhnya. (tar)