RAKYATCIREBON.ID – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menggelar Festival Film Pendek. Festival tersebut mengangkat tema tantang seni dan tradisi guyub di masyarakat.
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, Baequni mengatakan, acara tersebut akan mementaskan produk film pendek dan seni budaya dari wilayah III Cirebon. Diikuti oleh para seniman serta anak-anak muda lintas agama dan budaya.
“Masyarakat kita adalah masyarakat yang guyub, suka menolong dan bergotong-royong. Dengan Festival Film Pendek ini kita akan meng-capture tradisi dan kearifan lokal yang menunjukkan keguyuban masyarakat itu ke dalam film pendek,” kata Baequni, Rabu (20/4).
Baca Juga:Bupati Tidak Hadir Lagi, DPRD KecewaDesak Pemda Perhatikan Guru PAUD
Ketua Panitia Festival Film Pendek, Wahyono, secara teknis festival ini merupakan ajang kompetisi membuat film pendek. Adapun pendaftarannya, kata dia, dibuka sejak tanggal 15-30 April 2022. Kemudian karya film tersebut harus dikirimkan ke panitia sebelum tanggal 20 Mei 2022.
“Setelah itu, kita akan mengadakan pementasan film sekaligus pengumuman juaranya tanggal 28 Mei 2022 di Pendopo Bupati Cirebon,” ujar Wahyono.
Ia melanjutkan, untuk para juara, pihaknya menyiapkan hadiah. Yang besarannya yakni untuk juara 1 sebesar Rp 7 juta, juara 2 sebesar Rp 5 juta, dan untuk juara 3 sebesar Rp 3 juta.
Adapun cara mendaftarnya, kata dia, yakni dengan mengisi formulir pendaftaran melalui https://bit.ly/Reg_FFWG. Pendaftar wajib mengunggah film di channel Youtube sendiri atau terbuka juga untuk mengunggahnya di media sosial lain seperti Facebook dan Instagram dengan tagar #FestivalFilmWargaGuyub,
Selanjutnya, kata Wahyono, mengirimkan sinopsis film, poster film, link unggahan film dan 3 Still Image dari potongan adegan. Semua dikirimkan melalui https://bit.ly/Karya_FFWG sebelum tanggal 20 Mei 2022.
“Adapun syarat dan ketentuannya, untuk kategori film berupa Fiksi, animasi, dokumenter, bukan berupa teaser, atau iklan. Tema film adalah tentang tradisi atau kebiasaan masyarakat atau kearifan lokal yang menunjukkan keguyuban masyarakat atau rukun, gotong royong,” katanya.
Kemudian, untuk durasi filmnya,lanjut dia, yakni maksimal 10 menit sudah termasuk judul dan credit tittle. Film yang menggunakan bahasa daerah wajib menggunakan subtitle bahasa Indonesia. Peserta boleh mendaftarkan lebih dari satu karya. Pendaftaran tidak dipungut biaya. Film yang didaftarkan akan melewati proses kurasi.