RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH sudah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota tahun 2021 kepada DPRD.
Bahkan, DPRD sudah menindaklanjuti LKPj tersebut dengan menyampaikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan untuk menjadi bahan evaluasi Pemkot Cirebon.
Salah satunya, DPRD melalui Komisi I, memberikan catatan di sektor perhubungan. Yakni terkait dengan operasional Bus Rapid Transit (BRT) atau di Kota Cirebon diberi nama Trans Cirebon, yang sampai saat ini, pengoperasiannya belum berjalan maksimal.
Baca Juga:Cair Sebelum Lebaran, Anggaran THR dan TPP PNS Kabupaten Kuningan Mencapai Rp63 MPolres Cirebon Kota Turunkan Tim Urai Jalur Pantura, Permudah Pemudik Melintas
“Jadi, kita dari Komisi I merekomendasikan terkait belum optimalnya BRT. Kita minta salah satu rekomendasinya, minta operasional BRT bisa segera dijalankan secara menyeluruh dan terintegrasi,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Imam Yahya kepada Rakyat Cirebon.
Saat ini, dari 10 unit BRT yang dimiliki Kota Cirebon, tidak semua beroperasi. Dan beberapa yang beroperasi pun berjalan mengitari rute terluar Kota Cirebon. Oleh karena itu, Komisi I mendorong agar rute BRT diperluas dan diperbanyak.
“Bila perlu dalam kota juga sudah mulai dilakukan. Sambil mengintegrasikan wilayah selatan. Kita minta Dishub menyiapkan konsep. Ada keinginan dari masyarakat melintas di tengah kota,” jelas Imam.
Untuk melakukan follow up terhadap rekomendasi tersebut, meskipun DPRD sudah meminta pemkot membentuk tim khusus yang nantinya diminta untuk melaporkan semua perbaikan yang dilakukan, namun Komisi I secara spesifik juga akan melakukan rapat-rapat kerja guna lebih mendorong Dishub merealisasikan rekomendasi yang sudah disampaikan.
“Kita akan rapat-rapat kerja untuk menindaklanjuti rekomendasi ini. Baik dengan Dishub dan pengelola BRT. Ini hanya rekomendasi. Yang penting garis besarnya BRT melayani masyarakat di Kota Cirebon,” kata Iman.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Dani Mardani SH MH mengamini masukan tersebut. Dan sebagaimana disampaikan ketua komisi, pihaknya mendorong agar Dishub bersama rekanan yang sudah ditunjuk untuk mengoperasikan BRT bisa lebih serius. Terutama dalam hal mengenalkan BRT kepada masyarakat.
“Berkaitan dengan BRT, saya lihat belum beroperasi secara optimal. Terlalu pendeknya rute wilayah operasi BRT, sehingga belum dikenal luas,” ungkap Dani.