Tidak kalah pentingnya, kata dia, yaitu regenerasi dan pembinaan kelompok-kelompok tani.
Juga mengoptimalkan penyerapan anggaran, validitas pemilik Kartu Tani, pengawasan distributor dan kios pupuk, mengantisipasi kelangkaan pupuk dan menyesuaikan data RDKK dengan kebutuhan.
Serta menstabilkan harga gabah yang selalu anjlok dan harga obat-obatan yang mahal.
Baca Juga:Jabar Bergerak Distribusikan Paket SembakoHeviyana Launching Buku di Hari Kartini
Disebutkan pula, tidak tercapainya program kegiatan diakibatkan anggaran dan pelaksanaan kegiatan tidak sinkron.
Juga dianggap perlu untuk melakukan pembenahan struktur organisasi di tingkat kecamatan antara pejabat struktural dan fungsional.
“Kurangnya koordinasi Dinas Pertanian dengan Kementerian Pertanian. Sehingga banyak program DAK yang tidak dapat terealisasi. Ini membuktikan adanya perencanaan yang kurang baik,” pungkasnya. (tar)