RAKYATCIREBON.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kuningan pada Rabu (20/4) malam menyebabkan bencana tanah longsor di lima lokasi yang berbeda.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan menyebutkan, lima lokasi longsor tersebut yaitu jalan penghubung Desa Cipakem-Padamulya, Kecamatan Maleber dan lahan dekat pemukiman warga di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, akses jalan Desa Rambatan, tebing jalan Desa Cijemit, Kecamatan Ciniru dan tembok penahan tebing (TPT) jalan tani di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun longsoran tanah menyebabkan mobilitas warga sempat terganggu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, dari lima lokasi longsor tersebut semuanya terbilang ringan dan tidak ada yang berdampak pada pemukiman warga. Seperti di Desa Cipakem dan Cipedes, tanah longsor terjadi di ruas jalan penguhubung dua desa sehingga untuk sementara waktu jalur tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Baca Juga:THR Maksimal H-7 LebaranBupati Pimpin Apel Gelar Pasukan
“Hampir semua peristiwa tanah longsor terjadi pada Rabu malam, sehingga tidak terlalu berdampak pada aktivitas dan mobilitas masyarakat. Namun, kejadian tersebut langsung mendapat penanganan pemerintah desa setempat bersama warga berjaga di lokasi untuk mengingatkan masyarakat yang akan melintas untuk berhati-hati, sementara di Desa Cipedes ada dua rumah warga yang terancam longsor susulan” ungkap Ibe panggil akrab Kalak BPBD.
Di Desa Rambatan, lanjut Ibe, tanah longsor terjadi di Dusun Karangsari menyebabkan separuh bahu jalan ambrol. Akibat kejadian ini, akses jalan untuk sementara hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Seperti yang terjadi di Desa Cijemit, bahu jalan ambrol sehingga warga yang melintas harus berhati-hati. Namun masih bisa dilintasi kendraan roda dua dan empat, sehingga untuk antisipasi kemungkinan buruk, warga sudah memasang pembatas dan rambu sebagai tanda,” ungkap Ibe.
Sementara di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, tanah longsor menyebabkan akses jalan tani amblas hingga menimpa separuh dinding mushola. Kondisi ini selain menghambat akses jalan warga, juga menyebabkan tembok mushola mengalami retak-retak.
“Bencana tanah longsor tersebut sudah mendapat penanganan dari tim BPBD bersama warga masyarakat dibantu anggota Koramil dan Polsek setempat melakukan pembersihan material longsor sejak Kamis pagi. Kini, jalan yang tertimbun longsor sudah selesai dibersihkan sehingga bisa kembali dilalui kendaraan. Kecuali di Desa Cipakem, kondisi tanah longsor cukup tebal sehingga pembersihan akan dilanjutkan esok hari. Mudah-mudahan ke depannya cuaca bisa bersahabat sehingga bencana longsor susulan tidak terjadi lagi,” ujar Ibe. (fik)