RAKCER.ID – Kondisi politik di Kota Cirebon tiba-tiba membuat terhentak. Itu setelah Walikota Cirebon Nashrudin Azis resmi pindah dan melabuhkan pilihan politiknya ke PDIP.
Namun, Walikota Azis punya alasan kuat kenapa dirinya sampai meninggalkan Partai Demokrat yang telah membesarkan namanya, dan pindah ke PDIP.
Lalu apa alasan Walikota Azis resmi pindah ke PDIP dan talak tiga dengan Partai Demokrat yang sudah mengantarkannya ke puncak kekuasaan di legislatif maupun eksekutif?
Kepada wartawan, Walikota Azis akhirnya buka suara dan memberikan keterangan resmi terkait kepindahannya dari Partai Demokrat ke PDIP.
“Dalam kesempatan yang baik ini, saya Nashrudin Azis ingin menyampaikan pernyataan berkaitan dengan pilihan dan sikap politik yang saya putuskan. Bahwa benar saya saat ini telah menjadi anggota atau kader PDIP,” ungkap Azis, Selasa 10 Januari 2023.
Kepindahannya ke PDIP, lanjut Azis, ia pastikan bukan untuk mengejar jabatan yang bakal, dan mungkin ia peroleh dengan kendaraan politik sekaliber PDIP. Namun, lebih dari itu, murni karena panggilan hati.
“Pilihan politik ini saya putuskan dengan pertimbangan yang matang dan atas panggilan hati,” lanjut Azis.
Soal mengapa ia memilih PDIP, padahal sebelumnya santer tersiar kabar bahwa NasDem menjadi parpol yang akan dipilih Azis untuk berlabuh, dikatakan Azis, PDIP bukan rumah baru baginya. Bahkan, Azis sudah lama memperhatikan sekaligus memperhitungkan PDIP.
“Saya juga sudah mempelajari banyak hal terkait dengan PDIP. Setelah saya pelajari, saya mantap untuk memutuskan bergabung dengan PDIP. Ini adalah pilihan politik saya dalam rangka pengabdian diri kepada bangsa dan negara melalui PDIP,” kata Azis.
Lalu, apakah PDIP dinilai menjadi partai yang pantas untuk mengantarkannya menuju Senayan, sebagaimana maksud yang pernah ia utarakan beberapa waktu lalu? Azis pun tak mau sesumbar.
Adapun ada niat maju ke DPR RI, ia tidak menampik keinginan itu. Namun sebagai kader partai, keputusan politik selanjutnya ia serahkan kepada arahan partai.
“Mengenai apakah saya akan mencalonkan diri di pileg atau lainnya pada tahun 2024, saya menghormati penuh kewenangan dan keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan. Yang jelas, saya ingin memberi kontribusi yang maksimal bagi PDI Perjuangan,” pungkasnya.