RAKCER.ID – Razia Lato-lato mulai gencar dilakukan di beberapa sekolah, dan kebijakan larangan membawa mainan tersebut ke sekolah termasuk di Kabupaten Majalengka.
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Majalengka menanggapi aturan sejumlah sekolah dan bahkan razia lato-lato ke sekolah.
Ketua LPAI Majalengka, Aris Prayuda SPd menilai razia lato-lato bukan pilihan bijak karena permainan yang sedang digandrungi anak-anak itu memiliki manfaat positif bagi tumbuh kembang anak.
Melalui media bermain lato-lato dapat membuktikan minat belajar anak sangat tinggi. Aris menilai, hal utama permainan tersebut adalah mengembalikan dunia bermain dan belajar anak.
Menurut Aris, dunia bermain dan belajar diharapkan diciptakan di sekolah karena sejak dilanda badai Covid-19 selama dua tahun anak-anak hanya belajar secara daring.
Menurutnya ada hal yang lebih utama, yaitu mengembalikan anak pada dunia bermain dan belajar daripada kecanduan gadget yang menimbulkan efek gangguan luar biasa terhadap mental dan psikis anak.
“Dunia bermain dan belajar ini yang sebenarnya menjadi harapan para orang tua dengan hadirnya sekolah, harusnya para guru lebih kreatif dan mengikuti perkembangan jaman,” tuturnya.
Justru lato-lato dijadikan sebagai media pembelajaran bagi para guru untuk menarik minat siswa. Jangan dulu berpatokan pada sistem akademik, akan tetapi minat siswa belajar kurang.
Padahal daripada anak-anak bermain gadget lebih baik lato lato, tentu dengan pengawasan lebih ketat.
“Di sanalah segala permainan, didampingi, dimaknai, transfer nilai dan karakter. Justru fenomena lato-lato adalah kesempatan para guru untuk kembali membuat menarik media belajar di sekolah,” ujar Aris.
“Apa yang dimainkan anak dengan lato-lato merupakan sumber belajar, ada nilai berbagai mata pelajaran yang bisa diterapkan dengan anak bermain lato-lato,” sambungnya.
Menurutnya anak sering mengalami hambatan dalam belajar, lantaran kesalahan pola pembelajaran. Namun munculnya lato-lato membuktikan tingginya minat belajar anak melalui permainan.
Lato-lato juga bisa menstimulasi kemampuan motorik anak, yakni meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik.
Fungsi koordinasi antara kognitif dan motorik halus di tangan anak ini terjadi ketika anak berusaha memainkan lato-lato hingga menimbulkan bunyi tek-tek-tek.