“Akan disediakan semacam pengarah atau guide wisata sejarah dan religi di area Gunung Jati ini. Agar masyarakat mengenal sejarah perjalanan Syekh Datul Kahfi dan para penyebar agama Islam di tanah Cirebon,” ungkap dia.
Ditambahkan Pangeran Amaludin, tak hanya syiar keagamaan, DKM juga akan merumuskan program kegiatan syiar sosial untuk masyarakat. Khususnya yang ada di sekitar kawasan situs Puser Bumi, Gunung Jati.
“Sementara ini baru tawasulan dan manakiban. Nantinya tidak hanya lingkup rutinitas, tapi ada sosialnya juga. Tugas kami sebagai pengurus DKM, untuk bisa merawat dan memelihara situs yang sudah dipugar ini. Serta meramaikan dengan kegiatan religi serta syiar Islam lainnya,” imbuhnya. (sep)