“Awalnya kita lagi berkebun, ada pasir kalau diinjak itu hangat. Pas kita bongkar ternyata ada airnya,” ungkapnya.
Setelah menemukan air itu, dia mencoba meminum air hangat tersebut. Namun air yang dia temukan itu memiliki rasa.
“Airnya itu hangat terus ada rasanya manis, seperti ada sodanya,” tuturnya.
Menurut Musladi, air ini hanya bisa ditemukan saat aliran air sungai sedang surut. Jika sungai sedang pasang, air hangat tersebut tertutup sampah dan lumpur.
“Ini kan aliran sungai ya, kalau air lagi pasang ini tuh ketutup sama sampah dan lumpur. Tetapi air tetap hangat,” jelas Musladi. *