- Ide cerita dapat lebih terorganisir.
- Waktu produksi lebih efektif.
- Menyelaraskan pemikiran antar anggota tim.
Ketika pembuatan storyboard, pastikan buat alur cerita yang menarik. Sehingga penonton bisa menikmati dan memahami isi video dengan mudah.
3. Melakukan Penyusunan pada Bahan Video
Setelah selesai take video, selanjutnya kamu bisa mulai menyusun hasil video rekaman. Kemudian agar lebih memudahkan proses penyuntingan, simpan rekaman video menjadi beberapa folder sesuai dengan kategori misalnya opening, isi, dan closing.
Penyusunan juga bukan hanya untuk video rekaman, tetapi bisa juga aset video lainnya seperti gambar, audio, dan musik. Susun semuanya dalam folder terpisah agar memudahkan dalam penyuntingan video.
Baca Juga:Tampil Mendominasi pada Gelaran M4 World Championship, ECHO Esport Keluar Sebagai Juara!Generasi Penggemar Pokemon dan Pengisi Suaranya Terinpirasi oleh Ash Ketchum
4. Ketahui istilah dalam edit video
Untuk mengedit video dengan efektif sebaiknya disertakan juga mempelajari istilah-istilah dalam edit video, berikut beberapa istilah yang sekiranya cukup umum dijumpai ketika baru terjun ke dunia video editor.
- Aspect ratio: merupakan dimensi dari video seperti panjang dan lebar. Rasio yang paling umum adalah 4:3, 16:9, dan 1,85:1.
- B-roll: cuplikan tambahan yang yang membuat adegan sebelumnya menjadi lebih halus meskipun tidak selaras.
- Bit rate: jumlah data yang digunakan tiap detik. Biasanya disimbolkan dengan kbps (kilo bit per second)
- Close up: bidikan kamera yang membingkai subjek secara erat, contohnya adalah subjek orang, maka close up akan diisi wajah mereka.
- Color temperature: cahaya yang tampak pada shot kamera. Suhu warna yang dingin biasanya berwarna kebiruan, sedangkan suhu warna panas cenderung orange hingga merah.
- Compositing: proses menggabungkan banyak gambar menggunakan software editing tadi.
- Compression: pengurangan size data pada video sehingga proses pengunduhan bisa lebih cepat.
- Cut-in (insert shot): jenis shot yang sering menunjukkan objek yang disentuh atau dimanipulasi subjek. Ini juga berfungsi untuk b-roll karena perpindahan dari subjek dalam waktu yang singkat.
- Foley: produksi suara yang sebelumnya tidak terekam ketika produksi.
- Frame rate: kecepatan rana atau saat sensor menangkap video dalam periode 1 detik. Contoh fps (frame per second) diantaranya 24,25, 29,30,50, dan 60.
- J-cut: mengedit footage agar audio dari rekaman sebelumnya mendahului video.