Namun ada sejumlah lagu yang telah diciptakan oleh Sanggar Kirik Nguyuh dengan instrumen Sora Watu, diantaranya basajan, kaulinan budak, paranje, eksaprosa, dan sejumlah lagu lainnya.
Ayu, rekan Sena menyebutkan gamelan Sora Watu tercipta tahun 2017 setelah beberapa kali menggelar tradisi Kawin Batu. Gamelan Sora Watu telah didaftarkan di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) tahun 2020 lalu.
“Bunyi yang dikeluarkan dari batu memang tidak sekadar tik tuk, tetapi ada melodi sehingga siapapun bisa menikmati melodi tersebut,” kata Ayu.
Menurut mereka, tidak semua serpihan batu mampu mengeluarkan not, sehingga untuk mencari batu yang bisa mengaluarkan not sesuai harapan harus terus dicoba termasuk menyesuaikannya dengan suhu udara.
Sanggar Kirik Nguyuh beberapa hari lalu dalam acara peresmian Creative Center melakukan pertunjukan Gamelan Sora Watu. Pertunjukannya cukup memukau orang yang hadir di acara tersebut.
Bahkan yang menyaksikan hingga ada yang menggoyangkan badan, tangan kanan, hingga menggerakkan kedua tangan atau sekadar menggerakan kepala. Semua yang menyaksikan merasa menikmati suara musik tersebut. *
Sanggar Kirik Nguyuh Ciptakan Gamelan Sora Watu, Ternyata Batu Bisa Jadi Instrumen Musik
