RAKCER.ID – Microsoft dilaporkan berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya dalam waktu dekat.
Dilansir dari VGC, PHK masal di perusahaan raksasa teknologi ini akan memangkas sekitar lima persen dari 220.000 tenaga kerjanya. Jumlahnya pemangkasan karyawan ini diperkirakan berjumlah 11.000. Perusahaan juga siap membayar biaya pesangon sebesar USD1,2 milyar atau sekitar IDR18,1 Triliun kepada semua karyawan yang terdampak phk masal tersebut.
Pemangkasan karyawan mulai dari hari ini hingga kuartal 3 2023. CEO Satya Nadella membahas PHK serta mengurai yang menjadi fokus Microsoft. Hal ini berguna bahwa perusahaan siap menghadapi resesi dan mempertahankan pertumbuhan di masa depan.
Baca Juga:10 Tips Cara Mengedit Video untuk Pemula, Wajib Tahu!Tampil Mendominasi pada Gelaran M4 World Championship, ECHO Esport Keluar Sebagai Juara!
Diketahui Microsoft telah melakukan PHK terhadap 1.000 karyawan di seluruh divisi, termasuk di divisi Xbox pada Oktober 2022 lalu.
Bersamaan dengan pemutusan hubungan kerja, perusahaan raksasa teknologi itu juga mengatakan bahwa mereka juga akan melakukan perubahan pada portofolio hardware dan mengkonsolidasi ruang kerja untuk menciptakan efisiensi yang lebih tinggi di seluruh ruang kerjanya.
Perusahaan mengatakan bahwa tindakan ini diambil “sebagai respon terhadap kondisi makro ekonomi dan perubahan prioritas konsumen”.
Microsoft tidak segera mengidentifikasi area bisnis mana yang akan terkena dampak dari pengumuman hari ini, meskipun pada hari Selasa dilaporkan bahwa perusahaan berniat untuk memangkas pekerjaan di sejumlah divisi engineering.
“Ini adalah pilihan sulit yang kami buat sepanjang 47 tahun sejarah kami untuk tetap menjadi perusahaan yang konsekuen dalam industri ini, yang tidak kenal ampun terhadap siapa pun yang tidak beradaptasi dengan perubahan platform,” tulis Satya Nadella, dalam sebuah pesan yang dikirim ke para karyawannya pada hari Rabu.
Simak terus RAKCER.ID untuk update seputar teknologi. *