Terkait beras impor, Dandy memastikan sudah masuk ke gudang Bulog di Karawang. Jika Indramayu membutuhkan, maka pihaknya akan meminta ke gudang di Karawang. Meski nanti beras impor masuk ke Indramayu, ketersediaannya untuk cadangan stok. Adapun untuk distribusinya dari gudang akan memprioritaskan beras lokal. “Untuk permintaan impor memang kami belum berkirim surat, baru secara lisan saja,” kata dia.
Dia mengungkapkan, dari 8 gudang yang dimiliki Bulog Indramayu, kini hanya tersisa sekitar 100 ton beras. Diperkirakan stok tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 1 bulan kedepan. Dia mengakui, stok yang tersisa itu merupakan stok cadangan beras apabila terjadi bencana.
Tidak dipungkirinya, hasil panen para petani di Indramayu surplus pada tahun sebelumnya. Akan tetapi Bulog Indramayu banyak mengirim beras ke daerah lain yang membutuhkan. Salah satunya seperti mengirim ke wilayah Aceh belum lama ini karena mengalami kebanjiran. Bahkan ke Medan, Palembang, dan beberapa daerah lainnya.
Dandy meyakini, stok di gudang-gudang Bulog Indramayu akan segera terisi dengan beras lokal. Hal ini melihat aktivitas pertanian yang sebagian besar memasuki masa tanam, namun ada beberapa wilayah di Indramayu akan melangsungkan panen pada pertengahan hingga akhir Februari 2023 nanti. (tar)