RAKCER.ID – KPU Majalengka siap diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, terkait dugaan proses perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dianggap bermasalah.
Dugaan itu muncul setelah banyak warganet di media sosial dan secara langsung yang memprotes perekrutan PPS yang sudah masuk tahap pelantikan tersebut.
Ketua KPU Majalengka, Agus Syuhada mengaku siap dengan segala konsekuensinya terkait proses perekrutan itu. Termasuk KPU Majalengka siap diadukan ke DKPP RI.
“Kita sudah siap dengan semua yang terjadi, termasuk diadukan, dikritisi dan sebagainya,” ujar Agus selepas melantik 1.029 anggota PPS di Islamic Center Majalengka, Selasa 24 Januari 2023.
Menurut Agus, sudah sewajarnya jika dalam proses yang melibatkan banyak orang ada pihak yang merasa tidak puas. Yang jelas pihaknya tidak alergi terhadap kritik.
“Di semua tempat dan di semua kegiatan pasti ada yang seperti itu. Saya kira itu wajar dan kami tidak alergi terkait masukan atau kritikan, silahkan sampaikan dan kami terbuka,” ucapnya.
Agus menyatakan proses perekrutan PPS Pemilu 2024 sendiri sudah sesuai dengan regulasi. Yang mana didalamnya terdapat seleksi administrasi, tertulis berbasis CAT maupun proses wawancara.
“Seleksi sudah berdasarkan regulasi yaitu pedoman teknis 534 terkait seleksi pada adhoc baik di PPK maupun PPS. Di situ ada seleksi administrasi, seleksi tertulis berbasis CAT dan semua sudah dilewati dan dipedomani KPU Majalengka,” ujar Agus.
“Adapun pihak-pihak yang merasa tidak puas, harus dipahami bahwa semua yang melibatkan publik itu pasti ada pihak yang puas dan tidak puas,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, proses rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Majalengka panen aksi protes.
Protes itu seperti yang terlihat dalam kolom komentar akun Instagram @kpukabmajalengka.
Dilihat Selasa 24 Januari 2023), akun tersebut sejatinya mengunggah pengumuman hasil seleksi PPS sesuai hasil pleno KPU Majalengka nomor: . . . /PP.04/1-BA/3210/4/2022 tanggal 22 Januari 2022.
Namun kolom komentar justru diisi dengan keluhan atau protes, dimana KPU Majalengka dianggap tidak transparan dalam melakukan proses rekrutmen.
“Tolong audit KPU Majalengka sistem rekrutmennya tidak jujur,” tulis akun harii882.