“Orangnya silakan datang dan pergi. Tapi sistemnya permanen. Makanya, kalau sebelum demokrasi, ada kudeta. Karena orang bingung kapan kekuasaan itu akan diganti. Sementara kerusakannya sudah terjadi,” kata dia.
“Kudeta itu tidak akan terjadi. Ketika sistem demokrasi itu, berjalan sesuai aturan. Makanya, ada istilah, sudah TNI, kamu kembali ke barak saja. Ngga usah ganggu-ganggu politik. Karena kekuasaan itu, akan terus berganti,” lanjutnya.
Prinsip Demokrasi itu, harus diterapkan sampai ke jajaran tingkat desa. “Pesan demokrasi itu untuk membatasi kekuasaan. Dari tataran pusat sampai ke bawah. Kalau terlalu lama berkuasa, mengarah kepada kekuasaan absolut,” pungkasnya. *