RAKCER.ID – Pembahasan yang muncul dari keputusan KPU yang sudah menetapkan Kota Cirebon jadi 5 dapil pada Pemilu 2024 mendatang, selama ini selalu dari sisi politis.
Padahal, ada yang harus lebih disorot. Bukan hanya sekadar bagaimana kesiapan setiap parpol menyongsong pemilu dengan Kota Cirebon jadi 5 dapil.
Yang lebih penting dari itu adalah, penetapan Kota Cirebon jadi 5 dapil, secara langsung akan mendekatkan rakyat dengan setiap wakilnya nanti. Sehingga, fungsi keterwakilan juga harus lebih maksimal.
Pengamat Politik Kota Cirebon, Gunadi Rasta menilai, selain merupakan keharusan karena alasan agregat kependudukan, penyesuaian dan penataan dapil juga harus memiliki semangat ke arah tujuan memaksimalkan kerja-kerja legislatif ke depan. Sehingga, penyesuaian dapil ini harus dipandang dari sisi lain, selain kacamata politiknya.
“Pengembangan dapil harus juga dimaksudkan untuk memaksimalkan kerja-kerja DPRD dalam menampung aspirasi konstituen,” ujarnya kepada Rakyat Cirebon, Sabtu 11 Februari 2023.
“Saya kira hal ini akan memudahkan bagi dewan yang terpilih nanti, dalam melakukan koordinasi dengan konstituen. Tapi memang di sisi lain, ada juga dewan yang selama ini dapil gemuk menjadi terkurangi suaranya. Seperti dapil Argasunya dan Kalijaga misalnya,” sambung dia.
Dampak paling kentara dari penyesuaian dapil di Kota Cirebon menjadi lima dapil ini, lanjut Gunadi, memang dari kacamata politik pemenangan pemilu, khususnya perebutan kursi.
Yang mana setiap kursi di masing-masing dapil akan menjadi lebih sedikit. Karena penambahan dapil ini tidak disertai oleh penambahan alokasi kursinya.
Bahkan, kata dia, perebutan suara akan lebih sengit bukan hanya dari persaingan antar partai, akan tetapi juga para calon dari partai yang sama.
“Dampaknya, ya jelas pertarungan antar calon satu partai makin seru. Dengan melihat kondisi kekinian, maka pertarungan antar calon satu partai maupun beda partai yang memiliki uang atau capital lah yang diuntungkan. Dengan melihat pemilih saat ini pragmatis,” jelas Gunadi.
Gunadi pun berpandangan, karena karakteristik pemilih di Kota Cirebon tersebut, maka bukan tidak mungkin, hasil dari hajat lima tahunan ini akan mengesampingkan sisi kualitas.