RAKCER.ID – Travel umrah bodong yang menipu puluhan jamaah di Majalengka saat ini masih ditangani Satreskrim Polres Majalengka dan masih dilakukan penyelidikan.
Keterangan para korban, agen travel umrah bodong tersebut memiliki cara tersendiri untuk meyakinkan para jamaah untuk mengikuti umrah.
Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi didampingi Kasat Reskrim AKP Febri Samosir mengatakan, para oknum agen travel umrah bodong itu telah beraksi sejak Juni 2022 lalu.
Saat itu, oknum agen travel umrah bodong itu tersebut menyasar ke sejumlah kelompok arisan haji di tiga kecamatan.
“Kami mendapatkan laporan dari masyarakat 7 Februari 2023, ada travel agen umrah yang tidak memberangkatkan jamaah umrahnya,” ujar kapolres.
“Jadi kejadian awal yaitu sekitar bulan Juni 2022, itu ada travel agen yang datang ke arisan haji di Kecamatan Maja, Sukahaji dan Argapura,” ujar Edwin, Senin 13 Februari 2023.
Saat beraksi, kata Edwin, agen travel itu meyakinkan para jamaah bisa memberangkatkan ke tanah suci. Namun saat keberangkatan pada 29 Januari 2023 kemarin malah urung terlaksana.
“Tanggal 29 Januari 2023, mereka akan diberangkatkan dan diinapkan di hotel stay in di Tangerang. Namun setelah 5 hari di lokasi penginapan, mereka tidak diberangkatkan, kemudian ketika menghubungi sang agen, malah sulit dihubungi,” ucapnya.
Kapolres menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti peristiwa itu. Dia juga berjanji dalam waktu dekat akan menangkap para pelaku tersebut.
“Penanganan ini sudah ditindaklanjuti oleh Polres Majalengka, terkait laporan yang dilakukan. Insyaallah dalam waktu dekat kami dapat mengungkap para pelaku penipuan tersebut,” jelas kapolres.
Sebelumnya, puluhan warga Kabupaten Majalengka, menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh agen travel umrah. Diketahui mereka berasal dari empat kecamatan yang ada di kota angin.
Salah satu korban asal Desa Ciomas Kecamatan Sukahaji, Eroh Saroh, di desa tempat tinggalnya hanya dia bersama suaminya yang menjadi korban. Sementara, korban lainnya masih warga Majalengka yang tersebar di 4 kecamatan.
“Di Desa Ciomas mah saya sama suami Asikin (58) (jadi korban). Sisanya ada dari tetangga desa, di kecamatan lain juga ada. Pokoknya ada 4 kecamatan, Sukahaji, Sindang, Argapura dan Maja dan jumlahnya 41 orang,” ujar Eroh.