RAKCER.ID -Penyebab harga beras naik masih banyak yang belum mengetahuinya. Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia, terutama di Asia. Setiap fluktuasi harga dapat berdampak parah pada ketahanan pangan jutaan orang.
Baru-baru ini, harga beras sedang naik, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan dan konsumen. Oleh karena itu, pada kali ini kita akan membahas mengenai faktor penyebab harga beras naik.
Penutupan perbatasan dan pembatasan pergerakan telah menyebabkan kekurangan tenaga kerja di banyak daerah, yang selanjutnya berdampak pada produksi beras.
3 Faktor Penyebab Harga Beras Naik yang Perlu Diketahui:
- Perubahan iklim terhadap pertanian
Penyebab harga beras naik itu bermacam-macam. Salah satu faktor utamanya adalah dampak perubahan iklim terhadap pertanian.
Kekeringan, banjir, dan cuaca ekstrim telah mempengaruhi produksi beras di banyak daerah, menyebabkan kekurangan pasokan. Selain itu, pandemi telah mengganggu rantai pasok global, yang berdampak pada transportasi dan distribusi beras.
2. Kenaikan permintaan konsumen
Alasan lain penyebab harga beras naik adalah kenaikan permintaan. Seiring dengan pertumbuhan populasi global, permintaan akan makanan, termasuk beras, juga meningkat.
Selain itu, perubahan pola makan di banyak negara, dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengonsumsi beras, juga turut mendorong peningkatan permintaan.
3. Kenaikan harga BBM
Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak berdampak langsung pada harga beras. Biaya transportasi dan produksi meningkat karena harga bahan bakar minyak yang lebih tinggi, yang menjadi penyebab harga beras naik.
Kenaikan harga beras berdampak signifikan terhadap konsumen, terutama di negara berpenghasilan rendah di mana beras merupakan sumber utama kalori.
Kenaikan harga telah mempersulit orang untuk mengakses bahan makanan pokok ini, yang menyebabkan kerawanan pangan dan malnutrisi.
Pembuat kebijakan telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kenaikan harga beras.
Beberapa negara memberlakukan larangan atau pembatasan ekspor untuk memastikan pasokan dalam negeri, sementara yang lain menerapkan kebijakan untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Selain itu, investasi dalam infrastruktur dan teknologi pertanian dapat membantu meningkatkan produksi beras dan mengurangi dampak perubahan iklim terhadap pertanian.