RAKCER.ID – Pabrik bawang di Kampung Puhun RT 03 RW 05 Blok Nanggerang Desa Garawangi Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan terbakar Kamis 2 Maret 2023 sekitar pukul 03.00 WIB.
Saksi bernama Rusmadi (55) mengatakan, sekitar pukul 03.00 WIB saat sedang mengontrol hasil panen padi di sawah miliknya yang berjarak sekitar 100 meter dari TKP, saksi melihat kepulan asap dan kobaran api dari arah bangunan pabrik bawang.
Kemudian saksi berlari sambil berteriak meminta bantuan warga setempat, serta mencoba membangunkan pemilik pabrik bawang yang rumahnya bersebelahan dengan bangunan pabrik.
Baca Juga:Bupati Kuningan Serahkan Sertifikat PTSL Desa CijagamulyaInovasi Peri Merak Dinas Perdagin Majalengka Permudah Tera Timbang
Ahmad (45) anak pemilik pabrik, segera bangun dan meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api dan menyelamatkan peralatan lainnya dari dalam pabrik.
Warga beserta pemilik pabrik berusaha memadamkan api dengan cara gotong royong dan menggunakan peralatan seadanya.
Karena api semakin membesar, pada pukul 03.35 WIB, Kepala Desa Garawangi, Haswidi menghubungi kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan dan melaporkan terjadinya peristiwa kebakaran pabrik bawang tersebut.
Petugas UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan yang menerima laporan, langsung menerjukan 2 Randis Damkar dan 8 anggota ditambah 1 orang relawan menuju ke TKP.
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti mengatakan, api berhasil dipadamkan pada pukul 05.30 WIB oleh petugas Damkar dibantu aparat desa, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar.
“Setelah dilakukan pemadaman, proses pendinginan, pengumpulan data, serta keterangan saksi, penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik (penggunaan kabel serabut dan lampu non SNI),” kata Khadafi.
Disebutkan, kebakaran yang menimpa pabrik bawa ini merupakan yang kedua kalinya, peristiwa kebakaran yang pertama terjadi pada bulan Februari tahun 2020.
Baca Juga:BPBD Kabupaten Majalengka Ingatkan Masyarakat Waspada BencanaKecamatan Sindangwangi Gelar MTQ Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Majalengka di 6 Desa
Kurangnya sirkulasi udara di ruang produksi bawang, serta banyaknya serbuk atau bubuk bekas produksi bawang dan minyak yang tidak dibersihkan diduga menjadi penyebab api dengan cepat merambat dan membakar bahan bakar briket yang menempel di atap bangunan.
“Kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ini cukup besar. Selain bangunan yang terbakar sebesar 100 meter persegi, sejumlah barang seperti minyak, mesin dinamo, dan briket juga rusak. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp106.250.000,00,” jelasnya.