RAKCER.ID – 240 Santri yang dibagi menjadi 24 regu dari 28 pondok pesantren se-Kabupaten Kuningan, mengikuti Diklatsar Resimen Santri (Ressant).
Diklatsar Resmien Santri Panah IX Gelombang Pertama HAMIDA, Wilayah Kunci Maju (Kuningan, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu) itu dibuka Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda SH MSi di halaman Toserba Fajar Desa Ciniru Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jumat 3 Maret 2023.
Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi mengatakan, Diklatsar Resimen Santri sangat diperlukan untuk peningkatan kualitas santri.
Baca Juga:3 Orang Ikuti Seleksi Dewan Komisaris PT LKM KuninganPabrik Bawang di Garawangi Terbakar, Kejadian Serupa Pernah Terjadi Tahun 2020
Diklatsar tersebut menurut wabup merupakan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan organisasi yang baik, dan diperlukan sumber daya manusia yang unggul.
“Bahkan untuk membangun bangsa yang besar, diperlukan sumber daya manusia yang kompetitif,” terang wabup.
Senada dengan tema yang diusung yaitu “Dimana Ditanam Kami Siap Berjuang”, wabup menjelaskan bahwa resimen santri akan memiliki peran strategis dalam mengamankan setiap kegiatan yang diadakan oleh pondok pesantren.
Dengan demikian kegiatan Diklatsar resimen santri tidak terkonsentrasi pada kekuatan jasmani saja, namun perlu diisi penguatan ketahanan rohani pada para anggotanya.
“Santri harus mempunyai semangat juang yang tinggi apabila ditugaskan dimana saja, selain itu juga berjiwa kuat menghadapi tantangan dan ancaman terutama keutuhan negara kita,” ujarnya.
Tujuan kegiatan Diklatsar untuk mencetak kader ulama dan calon pemimpinan yang taat dan tahan mental, sehingga wabup berharap resimen santri menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air dan jiwa kesetiakawanan antar sesama.
Wabup mengapresiasi diselenggarakannya diklatsar untuk para santri. Dia juga mendorong agar anggota resimen santri memiliki pondasi aqidah yang kuat, berkarya nyata dengan penuh maslahat dan menghalau setiap maksiat.
Baca Juga:Bupati Kuningan Serahkan Sertifikat PTSL Desa CijagamulyaInovasi Peri Merak Dinas Perdagin Majalengka Permudah Tera Timbang
Sehingga kegiatan diklatsar ressant ini dapat membentuk kekuatan yang utuh dalam mengawal amanah organisasi, yang mana outputnya para santri dapat menjadi kader-kader ulama hebat di masa depan.
“Membela negara tidak melulu tugas dari TNI ataupun Polri, tetapi juga seluruh komponen bangsa ini termasuk masyarakat sipil,” ujar wabup.
“Saya berpesan kepada para peserta agar menjadikan pelatihan ini sebagai bentuk bela negara, yang bisa di aplikasikan dalam menyikapi bermacam-macam persoalan baik yang sedang maupun yang akan terjadi,” pungkasnya. (ale)