“Terus, uji petik itu kan seharusnya di rumah yang sudah dicoklit, untuk mengetahui terpenuhi atau tidak syaratnya. Mudah-mudahan ini nggak terjadi di daerah lain,” katanya.
Tidak hanya petugas PPK dan PPS, Kepala Desa Banjaran, Rahmat Apandi juga mengaku keberatan dengan kabar tersebut. Pasalnya, insiden itu terjadi di desanya yang mana banyak masyarakat yang mempertanyakan kabar tersebut.
“Keberatannya karena ini di desa saya, jadi ada image yang kurang baik. Untuk desa Banjaran sendiri, progres coklit sudah sekitar 80 persen. Kendalanya itu karena warga tidak ada di rumah,” ujar Rahmat.
Baca Juga:Amin Ridwan Ingatkan 8 Konsep Perbaikan Gerakan PUI di MajalengkaSelaraskan Program, Bappeda Kuningan Gelar Rapat Koordinasi Penyusunan Program CSR Tahun 2023
Sebelumnya, dari informasi yang beredar, Panwascam Banjaran diduga menemukan warga di Desa Banjaran yang belum dicoklit oleh petugas Pantarlih. Di antaranya, permasalahan KK yang belum ditemukan dan ada pula warga yang tinggal di luar kota sehingga sangat sulit ditemukan. (hsn)