RAKCER.ID – Proses tahapan seleksi calon Paskibraka 2023 Kota Cirebon yang sedang berjalan, dipertanyakan. Karena tahapan seleksi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon tersebut dinilai janggal.
Sebagaimana diketahui, seleksi calon Paskibraka 2023 dilaksanakan dalam tujuh tahap. Dimulai tahapan pendaftaran dan verifikasi, tahap parade yang di dalamnya ada pendalaman hingga tes kesehatan.
Tahapan seleksi calon Paskibraka 2023 selanjutnya adalah tahap tes pengetahuan ideologi Pancasila dan kebangsaan, tes wawasan pengetahuan umum, tahap tes pelatihan baris-berbaris, tes samapta hingga terakhir tes wawancara.
Baca Juga:Warning! KPU Kota Cirebon Tegaskan Dana Pilkada 2024 Harus Siap Sebelum November 2023Pertama di Cirebon! ‘Klinik Sehati Medika Pratama’ Rasa Hotel Bintang 5, Tetap Layani Peserta BPJS
Salah satu orang tua peserta, Dodi Dosanto menilai masih ada kejanggalan pada tahap parade yang diikuti anaknya pada hari Selasa 14 Maret 2023.
Pasalnya, anaknya dinyatakan tidak lulus di tahap tersebut, dengan alasan yang tidak masuk akal. Karena pengumuman kelulusan setiap tahapnya, langsung diumumkan di hari yang sama secara online.
Sang anak yang bernama Dafirly Salsadilla Dosanto, bersekolah di SMAN 3 Kota Cirebon dan mengikuti seleksi di tahap parade, dinyatakan tidak lulus karena saat tes kesehatan pada tahap parade, dinyatakan mengidap asma dan berkaki X.
Padahal, kata Dodi, sang anak sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit asma, dan kakinya pun tidak sama sekali berbentuk X.
“Selaku orang tua, saya tersinggung. Anak saya disebut mengidap asma dan kaki X,” ungkap Dodi kepada Rakyat Cirebon.
Bagi Dodi, alasan dari panitia tidak masuk akal. Karena asma merupakan penyakit yang tidak ujug-ujug diderita. Dan ia memastikan, sejak kecil anaknya sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit tersebut.
Termasuk kaki X, ia pun mengatakan, anaknya merupakan ketua ekstrakurikuler Paskibraka di SMAN 3 Kota Cirebon. Sehingga bentuk kakinya, ia selaku orang tua pun memastikan normal. Sehingga alasan ketidaklulusan tim pansel ia nilai ngawur.
Baca Juga:Seleksi Paskibraka Kota Cirebon Tahun 2023 Dimulai, Ini 7 Tahapan yang Harus DilaluiPSSI Mulai Penjaringan Bibit Pesepakbola Kota Cirebon
Atas kejanggalan tersebut, Dodi pun meminta pansel bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan kesehatan terhadap anaknya. Dia menduga, ada rekayasa yang sengaja dilakukan panitia.
Atas hasil yang mengada-ada tersebut, kata Dodi, membuat anaknya mengalami semacam trauma.
“Saya meminta pihak panitia mengklarifikasi, mengapa anak saya bisa dinyatakan asma dan kaki X. Penilaian ini sangat tidak sesuai dengan kondisi kesehatan anak saya,” tegasnya.