RACKER.ID – Penyebab terjadinya introvert ? Setiap anak biasanya memiliki perbedaan karakter tersendiri dalam bersosial, ada anak yang termasuk ekstrovert dan ada pula yang cenderung ke introvert dalam bersikap.
Mungkin akan cukup sulit dalam mendekati anak-anak dengan karakter introvert, apalagi jika dirinya benar-benar tertutup pada orang disekitar, apalagi terhadap orang asing.
Sebetulnya ada banyak hal yang menyebabkan anak menjadi seorang yang introvert, bahkan bisa jadi karena factor orang tua . Oleh karena itu, orang tua wajib bisa menilai anak dan tau sikap anak sejak dini, agar tidak salah pergaulan atau hal yang tidak diinginkan lainnya.
Baca Juga:Seorang Introvert ketika sedang Marah? 4 Hal ini Wajib Kamu TahuArtis Kebanggaan Cirebon, Nani Wijaya Berpulang, Idap Penyakit Demensia
Pernah tidak kalian mempunyai punya teman masa kecil yang dulunya dia sangat periang atau aktif. Bisa dibilang tipe ekstrovert, lalu setelah bertahun-tahun tidak bertemu, karena faktor pendidikan dan akhirnya kalian bertemu lagi. Ternyata teman kamu itu menjadi pendiam jika tidak ada yang memulai pembicaraan. Dia tidak akan memulai pembicaraan, sebelum ada orang lain yang memulai pembicaraan terlebih dahulu.
Ternyata ada 3 Faktor Utama Penyebab Terjadinya Introvert :
- Faktor bullying (Penindasan)
Penyebab terjadinya introvert yang pertama yaitu bullying atau sering kita dengan pembulian, yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab, pengalaman sosial yang kurang menyenangkan atau negatif. Seperti pengalaman merasa tidak diterima di lingkungan sosial tertentu, dapat membuat orang itu menjadi introvert.
- Orang tua mempermalukan anak di depan umum
Untuk yang ke dua, penyebab terjadinya introvert banyak dari orangtua yang terkadang masih mengikuti emosinya atau egonya masing-masing, dibandingkan pikirannya sendiri. Hal ini membuat mereka tidak berpikir jauh untuk membedakan sesuatu yang baik dan buruknya, termasuk dalam memperlakukan anak dengan cermat didepan umum.
Tentunya, akan disayangkan apabila orangtua mempermalukan anaknya di depan umum, apalagi dengan cara memarahinya, pada saat perkumpulan teman kampus, bisa juga keluarga. Membicarakan hal yang sepertinya tidak perlu disebarkan kepada orang lain.
Efeknya bukan hanya akan membuat anak malu, namun juga kecewa dan sedih dengan tindakan orang tuanya sendiri. Bukan tidak mungkin jika hal tersebut akan terus tertanam pada anak, hingga mereka dewasa kelak.