RAKCER.ID – Pasca Sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon (IAIN Cirebon) memperluas jejaring kerja sama antar perguruan tinggi. Tak hanya perguruan tinggi di dalam negeri, perguruan tinggi di Jepang pun dijadikan mitra kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengabdian.
Dalam hal ini ialah The University of Kitakyushu, Jepang yang meneken MoU dengan Pasca Sarjana IAIN Cirebon. MoU yang terjalin yakni antara Pasca Sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Kodama Laboratory Department Of Social Studies The Faculty Of Humanity, The University Of Kitakyushu, Japan.
Dosen Pasca Sarjana IAIN Cirebon, Dr Tedi Rohadi MPd SE Dipl TEFL menjelaskan, MoU dilakukan pada tanggal 3 Maret 2023 di Jepang. MOU ini mencakup berbagai macam kerjasama penelitian antara dua lembaga tersebut dalam bidang humaniora.
Baca Juga:Living Plaza Cirebon Siap Penuhi Kebutuhan Ramadhan MasyarakatKetua LP2M IAIN Cirebon Dapat Penghargaan Naratama Wiyata Mandala Sultan Kacirebonan
“Tujuan kegiatan MoU tersebut adalah untuk bekerja sama dalam mempromosikan kerja sama akademik dan pertukaran antara kedua institusi dengan tujuan bersama untuk meningkatkan saling pengertian antara kedua institusi dan antara Indonesia dan Jepang, dan memberikan kontribusi untuk kemajuan penelitian dan pendidikan,” ungkapnya.
“Kemudian mempromosikan diskusi jika ada peluang untuk memastikan sejauh mana kegiatan koperasi dapat dilaksanakan di masa depan,” tambah Dr Tedi yang merupakan Anggota Tim Peneliti yang diketuai oleh Prof Dr H Dedi Djubaedi MPd ini.
Dr Tedi menambahkan, ada pula kerkolaborasi dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan peluang yang teridentifikasi. Dalam praktiknya, kegiatan yang dihasilkan berdasarkan perjanjian ini dapat mencakup berbagai hal.
Antara lain kolaborasi proyek penelitian bersama, kolaborasi proyek layanan masyarakat bersama, dan kegiatan akademik seperti konferensi internasional, seminar internasional, dan lokakarya.
“Selain kegiatan MOU tersebut, dilakukan pula pula penjajagan kerja sama dengan Universitas Hiroshima,” pungkas Tedi. (*)