RAKCER.ID – Ilustrasi halaman Google pada hari Rabu, 29 Maret 2023 kali ini menampilkan Google Doodle seorang pahlawan perempuan Indonesia bernama Raden Ayu Lasminingrat.
Google Doodle logo yang ada pada halaman pertama Google untuk merayakan peristiwa tertentu, dan tokoh sejarah.
Pada ilustrasi Google Doodle tersebut gambar foto dari Raden Ayu Lasminingrat yang bernuansa warna cokelat dan memakai pakaian khas Sunda. Siapakah sosok Lasminingrat ?
Baca Juga:Bagaimana Hukum Keluar Madzi Pada Saat Puasa? Simak PenjelasannyaAkan Rilis 20 April 2023! Berikut Sinopsis Film Buya Hamka yang Sarat Akan Makna Kehidupan dan Perjuangan
Berikut Profil dan Jejak Perjuangannya Raden Ayu Lasminingrat
Raden Ayu Lasminingrat adalah seorang tokoh perempuan Intelektual Pertama Indonesia. Terdapat dua bidang yang menjadi pusat perhatian dari Lasminingrat yakni Kepenulisan dan Pendidikan untuk kaum perempuan.
Lasminingrat yang memiliki nama Ayu Lasmingrat yang lahir di Garut, 29 Maret 1854. Beliau merupakan putri dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa dan Raden Ayu Ria. Ayahnya adalah seorang pelopor kesustraan cetak Sunda, pengarang, ulama, dan tokoh Sunda pada tahun 1800 an.
Lasminingrat mendapatkan Pendidikan di Subang, dari situlah ia belajar menulis, membaca dan belajar bahasa Belanda.
Saat di Sumedang, ia tinggal dan diasuh oleh Levyson Norman seorang teman Belanda ayahnya. Sebab didikan Levyson, Lasminingrat menjadi perempuan pribumi pertama yang mahir menulis dan berbahasa Belanda pada masa itu.
Langkah perjuangan seorang Raden Ayu Lasminingrat berawal di Kepnulisan, dimana ia menerbitkan hasil tulisannya di tahun 1875 dengan judul buku Carita Erman yang merupakan terjemahan dari Christoph Von Schmid.
Buku tersebut sudah dicetak sebanyak 6.015 terebar sampai pulau Jawa. Bahasa yang digunakan yakni aksara Jawa dan mengalami cetakan ulang tahun 1911 dengan tulisan yang sama dan 1922 dalam aksara latin.
Terdapat karya lain dari Raden Ayu Lasminingrat, pada 1876 terbit buku Warnasari atawa Roepa-roepa Dongeng Jilid I dalam aksara Jawa dan masih banyak lainnya.
Baca Juga:Wajib Tahu! Bolehkah Membayar Fidyah Dengan Uang? Berikut PenjelasannyaPenjelasan Madzi, Mani dan Wadi dalam Fikih Islam
Sungguh prestasi yang luasbiaa pada saat itu, karena pada masa itu mayoritas masyarakat Indonesia belum mampu membaca dan menulis.
Hal baru lainnya yang dilakukan oleh Raden Ayu Lasminingrat dalam dunia kepenulisan yakni ia menggunakan kata ganti orang pertama dalam buku yang ditulisnya semangat Baru: