“Jadi prediksi sih, dapur umum ini sampai Sabtu. Warga juga masih was-was, mereka khawatir banjir susulan,” ujar Endah.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang juga Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, Kamis malam hujan memang mengguyur Kota dan Kabupaten Cirebon dalam waktu yang cukup lama, namun ternyata, laporan dari petugas di lapangan, hujan di Kota Cirebon sendiri turun dengan intensitas yang sebetulnya masih terkendali.
“Khusus Kota Cirebon, sebelum Isya hujan deras, sebetulnya intensitasnya terkendali, tapi ternyata, sepanjang Kali Suba dan Kali Kriyan, menyebabkan banjir limpahan air dari Kuningan yang hujan deras,” ungkap Agus.
Baca Juga:MUDIK 2023: 250 Armada di Terminal Harjamukti, Cirebon, Siap Layani Pemudik Nama Sekda Kota Cirebon Dicatut Nomor WhatsApp Baru, Modusnya Iming-iming Beri Bantuan
Karena hujan di perkotaan sebetulnya masih dalam intensitas yang terkendali, lanjut Agus, maka nyata saja, titik-titik banjir ekstrem hanya terjadi di sepanjang jalur hilir Kali Suba dan Kali Kriyan, mulai dari wilayah Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Drajat, hingga di pesisir wilayah Kelurahan Kasepuhan.
Selain itu, kondisi laut yang sedang pasang, juga memperparah kiriman air yang besar kembali ke daratan, dari muara Kali Kriyan.
“Kiriman ini menyebabkan wilayah yang terlintas saja yang banjir cukup tinggi,” lanjut Agus.
Dari hasil assesment petugas BPBD, dijelaskan Agus, tidak ada korban jiwa pada banjir tersebut. Namun memang menyebabkan masyarakat harus dievakusi, beberapa titik pengungsian pun disiapkan.
“Kantor Satpol PP juga jadi tempat evakuasi, Dinkes, melalui PSC sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, dan hari ini, temen-temen membantu pembersihan. Tidak ada korban jiwa alhamdulillah,” jelas Agus.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun banjir akibat luapan Kali Suba Kamis malam, menyebabkan sedikitnya 4.415 KK terdampak, dan kerugian secara materil, mencapai angka Rp883 juta. Data tersebut masih bersifat sementara, dan masih terus dilakukan update oleh petugas BPBD di lapangan.
“Di Lemahwungkuk ada 4 RW, yang cukup parah terjadi di Drajat (RW 09 Jabang Bayi. Red) dan Banjar Melati, sampai diatas satu meter, di Harjamukti terjadi di RW 15. Kita akan koordinasi dengab BBWS untuk normalisasi, agar air dari hulu ke hilir di Kali Suba, atau Kriyan ini bisa lancar,” kata Agus. (*)