“Kami mengasumsikan, ini adalah gerakan untuk merusak koalisi perubahan yang sudah terbentuk. Intinya, ini adalah langkah kami dalam menunjukkan kepada publik bahwa kami siap mengamankan kepemimpinan ketum AHY yang sah,” imbuh dia.
Sementara itu, di Jakarta, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono pun menggelar konsolidasi akbar. Mengundang seluruh petinggi partai untuk menyikapi gerakan KSP Moeldoko ini.
“Pengadilan sudah 16 kali memenangkan Partai Demokrat kita, artinya 16-0. Isu ambil alih PD oleh KSP Moeldoko diangkat lagi, tapi itu sudah tidak menarik. Saya berembuk dengan semua pimpinan partai untuk menyikapi isu yang diangkat kembali ini. Karena ada upaya serius untuk membubarkan koalisi perubahan. Sehingga pengajuan PK ini sarat kepentingan politik. Kami tetap waspada dan Demokrat melakukan kontra memori,” tegas AHY di Jakarta. (*)