RAKCER.ID- Nuzulul Quran merupakan salah satu peristiwa paling ikonik atau bersejarah bagi umat Islam dan manusia secara keseluruhan. Hal ini karena peristiwa tersebut adalah saat pertama kali Al-Qur’an diturunkan ke bumi melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Nuzulul Quran
- Lebih Baik dari 1000 bulan
Disebut lebih baik dari seribu bulan memiliki makna bahwa amalan dan ibadah yang dilakukan dalam malam Nuzulul Qur’an lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan. Hal itu didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surat Al Qadr ayat 3.
- Malam Keberkahan
Malam diturunkannya Al-Quran ke bumi, yaitu pada tanggal 17 Ramadhan disebut sebagai malam yang penuh dengan berkah. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT di dalam Al-Quran Surat Ad-Dukhan ayat 3.
Baca Juga:6 Inspirasi Outfit Lebaran PriaOutfit Lebaran Ala Korea Menjadi Animo 2023
- Malaikat turun ke bumi
Keutamaan berikutnya pada malam Nuzulul Quran yaitu para malaikat turun ke bumi, termasuk malaikat Jibril. Oleh karena itu, pada malam tersebut dianjurkan untuk banyak berdoa dan berdzikir pada Allah SWT.
- Diampuni dosa-dosanya
Keutamaan pada malam Nuzulul Quran berikutnya yaitu siapa saja yang menunaikan shalat lailatul qadar karena keimanan dan berserah diri kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya.
- Dicatatnya takdir tahunan
Malam Nuzulul Quran merupakan malam dicatatnya takdir tahunan. Mulai dari perkara hidup, mati, jodoh, rezeki, dan lainnya dicatat serta kembali diperhitungkan oleh para malaikat pencatatan amal baik dan buruk.
Firman Allah SWT. “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS.Ad’Dukhan[44]:4). Qatadah dan yang lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah “semua urusan ditetapkan di dalamnya dan semua ajal serta rezeki ditakdirkan”.
Waktu Terjadinya Nuzulul Quran
Malam ke-17 Bulan Ramadan
Adapun dalil yang menerangkan bahwa Al-Qur’an turun atau Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadan adalah pada Al-Qur’an surah Al Anfaal ayat 41 yang berbunyi,
Artinya: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah hak Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Qur’an) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan (Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”