Malam Istimewa Pada Bulan Ramadhan, Berikut Peristiwa Sejarah Nuzulul Qur’an

Sejarah Nuzulul Qur'an
Sejarah Peristiwa Nuzulul Qur'an pada Bulan Ramadhan. Foto: Pinterest
0 Komentar

RAKCER.ID – Sejarah Nuzulul Qur’an yang terjadi pada saat bulan ramadhan.

Sebentar lagi akan memasuki pertengahan bulan ramadhan, tentu saja berbondong-bondong menanti akan datangnya Nuzulul Qur’an.
Dimana malam di bulan ramadhan yang penuh berkah dan rahmat Allah SWT., karena malam dimana turunnya kitab suci Al-Qur’an ke bumi.

Peristiwa sejarah Nuzulul Qur’an terjadi bertepatan pada tanggal 17 di bulan Ramadhan. Pada malam tersebut umat muslim saling berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan dengan cara membaca Al-Qur’an.

Baca Juga:Anak Kostan Wajib Coba! 4 Rekomendasi Resep Olahan Sosis Untuk Berbuka Puasa5 Rekomendasi Desain Cafe Minimalis yang Unik

Selain untuk membaca dan memahami isi didalam Al-Qur’an, tentu saja anda harus mengetahui sejarah Nuzulul Quran yang mana menjelaskan suatu peristiwa penting yakni dimana Rasulullah SAW.mendapatkan wahyu pertamanya pada usia 40 tahun.

Pada peristiwa sejarah nuzulul Qur’an dimna turunnya Al-Qur’an tersebut terdapat perintah Iqro atau perintah membaca dan dari mukjizat tersebutlah Rasullah mengemban sebuah amanah utuk menyebarkan agama Islam serta menuntun umat muslim untuk membaca ayat suci Al-Qur’an.

Berikut Sejarah Peristiwa Sejarah Nuzulul Qur’an

Pada saat sebelum menerima wahyu dari Allah SWT.melalui malaikat Jibril, terdapat tanda yang diterima oleh Rasulullah dari Allah SWT. Yakni berupa mimpi dan sebelumnya datang wahyu Rasulullah merasakan kesenangan menyepi.

Menurut pandangan yang didukung oleh riwayat Imam Bukhari dan Sayyidah Aisyah RA. Bahwa bulan ramadhan adalah waktu turunnya Al-Qur’an melalui perantara malaikat Jibril. Dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 185, yakni:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya:

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

0 Komentar